Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, menyerahkan penghargaan kepada wajib pajak pada kegiatan Pekanbaru Tax Award di Hotel Pangeran, Kamis (23/11/2023).
Betuah Pekanbaru - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, menginginkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa menembus angka Rp1 triliun pada tahun 2025 mendatang.
Ia mengatakan, sejauh ini PAD yang bersumber dari pajak saja terus mengalami peningkatan. Seperti tahun 2022 lalu, realisasi PAD dari 11 objek pajak yang dikelola Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat mencapai Rp500 miliar.
Kemudian di 2023 ini, lanjut Muflihun, realisasi PAD pajak sudah sebesar Rp718 miliar dari target Rp838 miliar.
"Tahun depan (2024), target PAD ditingkatkan Rp900 miliar. Kami ingin PAD ini mencapai Rp1 triliun pada 2025," ucapnya, Selasa (28/11/2023).
Guna meningkatkan PAD tersebut, maka para pelaku usaha diberikan kemudahan dalam mengurus perizinan. Sebaliknya, pelaku usaha wajib membayar pajak kepada pemerintah daerah.
"Uang pajak itu digunakan untuk pembangunan. Membayar pajak berarti kita peduli dengan Pekanbaru," ujarnya.
Uang pajak juga digunakan untuk menanggung biaya kesehatan masyarakat, beasiswa mahasiswa, dan santunan kematian bagi warga miskin. Uang pajak juga digunakan untuk memperbaiki jalan rusak.
Makanya, para pelaku usaha diimbau membayar pajak dan retribusi. Agar, uang pajak dapat segera disalurkan. "Jangan disimpan-simpan uang pajak tersebut. Tapi, segera bayarkan ke pemerintah," tutupnya.
Seperti diketahui, Kota Pekanbaru sendiri tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) sebagai sumber pendapatan. Sebagai pusat jasa dan perekonomian di Riau, Pekanbaru hanya mengumpulkan PAD dari sektor pajak dan retribusi.***