Mulyono akan Lebih Perhatikan Masyarakat Pinggiran, Termasuk Okura

Ahad, 03 Desember 2023 - 19:21:53 WIB Cetak

Mulyono saat di Kepulauan Meranti

Betuah Pekanbaru- Kondisi masyarakat yang berada di berbagai daerah terpencil, terutama di Siak, Bengkalis, Dumai, Kepulauan Meranti, Rohul, Rohil, bahkan Pekanbaru, membuatnya prihatin.

"Tidak saja masalah ekonomi masyarakat, tetapi juga soal air bersih, infrastruktur, banjir yang hampir setiap tahun berulang, hingga pada kasus tertentu, betapa hubungan masyarakat tempatan dengan perusahaan yang beroperasional di kampung mereka, tidak terjalin secara baik," kata Mulyono Caleg DPR RI Dapil Riau 1, Minggu (3/12/2023).

Dalam beberapa kali pertemuan dengan masyarakat, hal yang paling banyak dikeluhkan itu adalah soal infrastruktur jalan dan jembatan serta hal lainnya.

"Keluhan masyarakat ini tentu saja membuat saya terpanggil untuk berbuat lebih untuk Riau. Ke depan, tantangan inilah yang sebenarnya harus dipecahkan bersama. Saya terpanggil untuk benar-benar memprioritaskan masyarakat di daerah-daerah terpencil," kata Mulyono.

Kondisi jalan yang rusak dan berlubang, membuat masyarakat seringkali merasa frustasi. Hal itu karena lambannya penanganan oleh pihak terkait, sementara masyarakat mengaku tidak akan mampu untuk melakukan perbaikan secara swadaya.

"Hal seperti ini terjadi di hampir seluruh daerah di Dapil Riau 1. Di Pekanbaru saja, untuk mencapai satu kelurahan, mesti memutar ke Siak. Sementara jalan yang sudah ada dan lebih dekat untuk mencapai pusat pemerintahan di Pekanbaru, kondisinya tidak bisa dilewati," tutur Mulyono.

Di Pekanbaru, malah ada masalah antara masyarakat Kelurahan Tebing Tinggi Okura dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Perusahaan perkebunan itu, menurut informasi dari masyarakat, telah beroperasi sejak puluhan tahun dan HGU-nya akan habis pada 2024. Masalahnya adalah hak masyarakat tempatan belum dipenuhi secara baik.

"Masalah ini terjadi terhadap masyarakat yang wilayahnya berada di Ibukota Riau, Pekanbaru. Dimana seharusnya apa yang menjadi hak serta kewajiban, baik itu masyarakat tempatan seperti Okura dan perusahaan bisa terakomodir dengan baik. Kalaupun terjadi masalah, bisa diselesaikan segera," tutur Mulyono.

Di Kepulauan Meranti, Bengkalis, serta daerah lainnya, kata Mulyono, masyarakatnya juga banyak memberi masukan. Jalan yang sulit dilintasi, air bersih, banjir dan betapa susahnya meningkatkan ekonomi keluarga, yang kemudian berimbas kepada kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Saya benar-benar tersentuh dengan kondisi mereka. Kini saatnya kita untuk berbuat dan benar-benar mencurahkan perhatian dalam penanganan berbagai masalah yang dihadapi. Mudah-mudahan saya diberi amanah untuk duduk di DPR RI di Pileg 2024," ujar Mulyono.

Menurut Mulyono, sudah sepantasnya jika masyarakat negeri ini dapat menikmati kesejahteraan dalam artian lebih luas, baik itu pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya.

Kata Mulyono, Riau adalah daerah yang punya arti tersendiri bagi dirinya. Hal itu didasari berbagai hal, terutama mengenai perannya pada masanya dalam perjuangan pengambilalihan Blok Rokan menjadi milik NKRI.

“Saya tergabung dalam tim rasionalisasi Blok Rokan. Itu salah satu tugas khusus yang berhasil saya tunaikan kala itu,” ujarnya, Rabu (9/8/2023).

Dan terhitung tanggal 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB, pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan di Provinsi Riau beralih dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Alih kelola ini menjadi tonggak sejarah pengelolaan hulu migas di Indonesia. Saat ini, Blok Rokan, yang wilayah kerja di Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Siak dan Kampar, menyumbang 24% dari total produksi minyak Indonesia.

Kerennya, setahun kemudian, tercatat PT Pertamina (Persero) pada bulan Agustus 2022, melalui blok minyak raksasa peninggalan Chevron ini, berhasil menambah cemerlang kinerja produksi perusahaan secara keseluruhan.

Pada semester I-2022, Pertamina mampu meningkatkan produksi migas sebesar 965 ribu barel per hari (mboepd) dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu mencapai 850 mboepd.

Rekam jejak tersebut menjadi bukti loyalitas dan pengabdian Mulyono sebagai kader tulen PDI Perjuangan. Keberpihakannya terhadap rakyat kecil dan kemampuan mengorganisir jaringan relawan akar-rumput menjadi kelebihan yang dibutuhkan oleh PDI Perjuangan dalam upaya membumikan ajaran TRI SAKTI Bung Karno.

Hal inilah yang kemudian membuat Mulyono ingin berbuat lebih banyak untuk Riau dengan menjadi Caleg DPR RI Dapil Riau 1 meliputi Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Kepulauan Meranti.***



Baca Juga Topik #riau+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+