Betuah Pekanbaru - Pasar murah melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang ditaja Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru di Kelurahan Sungai Ukai, Kecamatan Rumbai Timur, Selasa (30/1/2024), diserbu warga.

Tak butuh waktu lama, 6 ton beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang disiapkan pada pasar murah itu habis dibeli warga.

Selain beras, sejumlah bahan kebutuhan pokok lainnya seperti MinyaKita dan gula pasir, juga tak bersisa. Warga sangat antusias berbelanja mengingat harga yang diberikan pada pasar murah itu jauh di bawah harga pasar.

Misalnya untuk beras SPHP ukuran 5 kilogram hanya dijual Rp50 ribu, sedangkan harga pasar nya di angka Rp57.500.

Begitu juga dengan MinyaKita ukuran dua liter dari harga normal Rp28 ribu, dijual Rp25 ribu. Kemudian gula pasir dari harga maksimal Rp16 ribu per kilogram, hanya dijual Rp14 ribu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin menyebutkan, pasar murah dalam upaya mengendalikan inflasi tersebut rutin digelar setiap pekannya.

Sepanjang Januari 2024 ini saja, kata dia, pasar murah yang juga betujuan membantu warga mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga terangkau itu sudah digelar sebanyak 10 kali di sejumlah kecamatan.

"Jadi, kegiatan ini sebagai salah satu upaya pemerintah kota untuk menjaga angka inflasi, dan membantu masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok," ucapnya.

Ia menyampaikan, ada dua upaya yang dilakukan Pemko Pekanbaru guna mengendalikan inflasi. Pertama menjamin ketersediaan bahan pokok, dan kedua menjamin kestabilan harga bahan pokok di pasaran. Kedua upaya itu dijalankan melalui pasar murah.

"Itu yang sekarang kita lakukan ke tengah-tengah masyarakat seperti hari ini di Sungai Ukai. Karena Kelurahan Sungai Ukai ini berada di wilayah pinggiran, dan warga itu yang harus kita perhatikan," ujarnya.

"Dengan pasar murah ini, kita tentu berharap bisa membantu mengurangi beban warga dengan mendapatkan bahan kebutuhan pokok yang murah. Sehingga yang seharusnya bayar sekian, dengan pasar murah ini tidak sebanyak itu. Mereka bisa membeli kebutuhan lainnya dengan uang tersebut," tutupnya.***