DPC Granat Meranti Minta Polda Riau Evaluasi Oknum Polisi Meranti Salah Tangkap

Rabu, 27 Maret 2024 - 13:21:43 WIB Cetak

Ketua DPC Granat Kepulauan Meranti, Misjan Tommy dan rombongan saat berkunjung ke rumah korban salah tangkap, Selasa (26/3/2024).

Betuah Meranti- Insiden oknum anggota Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Meranti yang salah tangkap warga meranti bernama Amar Hawari (22) dan temannya Zidan pada Senin (18/3) malam, di jalan Nusa Indah, Kelurahan Selatpanjang Selatan, masih jadi perhatian berbagai pihak.

Selain pihak keluarga, kasus tersebut juga menjadi perhatian khusus para tokoh serta lembaga sosial di Kabupaten Kepulauan Meranti seraya mendesak untuk dievaluasi terhadap oknum Satnarkoba Polres Meranti yang melakukan salah tangkap.

Sebagaimana disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Nasional Anti Narkotika (DPC Granat) Kabupaten Kepulauan Meranti, Misjan Tommy, yang meminta kepada Kapolda Riau untuk melakukan evaluasi.

"Harusnya petugas kepolisian menjunjung tinggi etika dan harus proporsional dalam melakukan tugas sesuai SOP, atas kejadian ini sangat mencoreng institusi polri maka dari itu perlu dievaluasi," kata Misjan Tommy

Terlebih lagi tragedi oknum kepolisian salah tangkap ini bukan lah kali pertama terjadi, menurutnya pihaknya sudah beberapa kali mendapat informasi, namun sayangnya para korban kebanyakan takut dan tidak tahu arah untuk melanjutkan perkaranya.

"Jangan persolan seperti ini menjadi kebiasaan, untuk itu kita minta oknum kepolisian tersebut di tes urine dan jangan sampai pihak kepolisan terkesan ikut bermain juga kasus perusak anak bangsa tersebut. Karena dari tudingan seorang Briptu YT, yang mengaku pacarnya pernah diantar barang haram tersenut itu jelas menjadi tanda tanya besar," ujar Misjan Tommy.

Kasat Reserse Narkoba Polres, AKP S. Pangaribuan didampingi Kanit Narkoba Umar, Selasa 26 Maret 2024, telah bersilahturahmi ke kediaman Afrizal Cik, orang tua korban dan menjelaskan kronologinya serta mengakui kesalahan anggotanya dan meminta maaf kepada pihak keluarga Amar. Ia juga menekankan kedepannya akan melakukan mengevaluasi terhadap anggotanya.

"Kita minta maaf kalau anggota kita di lapangan tidak proporsional dan kedepannya akan melakukan mengevaluasi terhadap anggota dan saat ini sudah dalam proses pemeriksaan," kata Pangaribuan.

Meski Afrizal Cik menyambut dengan baik namun ia sangat menyesalkan sikap arogan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap putranya.

"Secara pribadi kami telah memaafkan, tetapi secara hukum tetap saya minta diproses sesuai undang-undang Kepolisian," jelasnya.

Menurutnya dengan kasus salah tangkap ini menunjukkan pentingnya penegakan hukum yang profesional dan mengedepankan hak asasi manusia. Masyarakat berharap agar aparat penegak hukum selalu bertindak dengan bijaksana dan mematuhi prosedur yang berlaku demi menjaga kepercayaan dan keadilan bagi seluruh warga.

Untuk diketahui,  diceritakan Amar Hawari pada Senin (18/3) malam di jalan Nusa Indah, Kelurahan Selatpanjang Selatan. Kami melewati jalan Nusa Indah dan melihat keramaian. Tiba-tiba kami diberhentikan dan dituduh mata-mata.

"Tiba-tiba saya langsung diborgol oleh oknum anggota polisi dengan inisial IDP tanpa alasan jelas. Meskipun tanpa melakukan perlawanan, mereka langsung diperiksa di tempat kejadian," katanya.

"Saya dicurigai sebagai pengedar sabu padahal tidak ada barang bukti," tambah Amar.

Oknum polisi tersebut bahkan menuding bahwa Amar pernah mengantar narkoba untuk pacar seorang Briptu YT, tuduhan yang dibantah mentah-mentah oleh Amar.

“Saya tak pernah melakukan itu dan tidak mengenal pacarnya,” tegasnya.

Kesal dengan pertanyaan tersebut, Briptu JS diduga langsung melakukan kekerasan fisik terhadap Amar. Setelah pemeriksaan, hampir lebih kurang satu jam diborgol, setiba pak kasat narkoba tangan mereka pun dibebaskan dan mereka dilepaskan dari lokasi kejadian.

Keluarga Amar merasa sangat kecewa dengan perlakuan tersebut dan memutuskan untuk melaporkannya ke Satuan Pengawasan Profesi (Satprovos) Polres Kepulauan Meranti. Namun, Amar mengungkapkan bahwa usahanya untuk melaporkan kejadian itu tidak berjalan mulus.(T.En)***



Baca Juga Topik #Meranti+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+