Yayasan Pendidikan dan Keterampilan Al Huda, Bukti Kepedulian Terhadap Pendidikan Anak Suku Asli Riau

Senin, 26 Agustus 2024 - 15:36:26 WIB Cetak

Betuah Pekanbaru- Yayasan Pendidikan dan Keterampilan (YPK) Al Huda didirikan oleh Dr. H. Fachri Bais Salam (alm) dan Hj. Ratmiwati berdasarkan keinginan membantu anak suku asli Riau yang belum tersentuh pendidikan sama sekali.

Tidak semudah itu untuk mewujudkan keinginan tersebut, setidaknya butuh 1 tahun lamanya (1985 - 1986) mencari lokasi dimana suku asli Riau tinggal. Dan Suku Talang Mamak di Talang Sungai Limau, Kecamatan Rakit Kulim, Indragiri Hulu adalah yang pertama berhasil dikunjungi.

Untuk mencapai Kampung Talang Sungai Limau dari Pekanbaru ketika itu, butuh waktu setidaknya 32 jam!

Dari Pekanbaru, perjalanan dilakukan melalui darat menggunakan roda 4 menuju Air Molek, lalu ke Petonggan, Dusun Tua dan harus berhenti di Sungai Parit untuk melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda motor, lalu naik pompong dan untuk mencapai kampung mesti berjalan kaki lagi.

Di sini, H. Fachri Bais dan Hj. Ratmiwati bertemu dengan Pak Dumeh. Tantangan selanjutnya adalah meyakinkannya agar diizinkan membawa anak, keponakan serta beberapa orang lainnya. Akhirnya behasil, namun dengan syarat setelah anak-anak tamat, harus dikembalikan lagi ke orang tua masing-masing.

Sepenggal cerita tersebut, adalah cikal bakal berdirinya Yayasan Pendidikan dan Keterampilan (YPK) Al Huda Pekanbaru tahun 1986, yang pada 5 Maret 2024 lalu genap berusia 38 tahun. Usia yang tentu saja tidak muda sekaligus tidak mudah bagi pendiri, yaitu Dr. H. Fachri Bais Salam, Lc.,MM (alm) dan isterinya Hj. Ratmiwati.

Sepanjang puluhan tahun itu, banyak hal yang telah dilalui hingga akhirnya YPK Al Huda memiliki Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Riau, Akademi Keuangan dan Perbankan (AKBAR) Riau, serta Madrasah Tsanawiyah (MTS/setara SMP), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Gedung yang saat ini berdiri kokoh di Jalan HR Soebrantas, Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, adalah bukti nyata betapa kuatnya keinginan sekaligus catatan sejarah penting semasa hidup Dr. H. Fachri Bais Salam untuk berbakti kepada negerinya dalam berdakwah untuk membina ahlak, serta pendidikan.

Untuk mewujudkan impian tersebut, Dr. H. Fachri Bais Salam, nyaris tidak pernah meminta bantuan dari pihak manapun, semua dimulainya dari nol dan benar-benar berbekal tekad!

Jika saat ini sudah ada gedung atau fasilitas lainnya, itu merupakan karya dari tangan Dr. H. Fachri Bais Salam yang tentu saja didukung penuh oleh perempuan hebat di belakangnya, Hj. Ratmiwati.

Awalnya, di atas tanah tersebut hanya ada bangunan kayu. Benar-benar seadanya, berdinding papan dan takkan ada yang menyangka bahwa nantinya berubah mentereng seperti sekarang.

"Kalau mengikuti hitung-hitungan matematika dunia, semua ini tidak akan ada. Namun atas izin Allah SWT dan karena Bapak benar-benar ingin mengabdikan dirinya untuk berdakwah dan memberikan ilmu aqama serta ilmu pengetahuan, segalanya terwujud seperti sekarang," kata Hj. Ratmiwati, dalam sebuah kesempatan.

Yang lebih mengejutkan, Dr. H. Fachri Bais dan isterinya, tidak mengabdikan diri mereka untuk tujuan komersil, semua dilakukan dengan tulus dan atas nama pengabdian. Oleh sebab itu, anak-anak yang dibina serta diberi ilmu pengetahuan terlebih dahulu adalah yang berasal dari suku asli Riau, baik Talang Mamak, Bonai, Akit, Sakai.

Seakan hanya mengandalkan naluri dengan niat berdakwah, Dr. H. Fachri Bais dan isterinya Hj. Ratmiwati mulai berkeliling ke seluruh pelosok Riau dan berhasil membawa serta beberapa orang anak suku asli, diantara yaitu Sisir, Tipi, Inci, Lancar dan nama-nama lainnya.

Semua diperlakukan seperti anak sendiri dan benar-benar dididik agar memahami dan mengerti tentang Agama Islam serta ilmu Pendidikan lainnya. Dan ketika itu,masih dalam naungan Panti Asuhan Al Huda dengan tenaga pengajar hanya Drh. H. Fachri Bais Salam dan Hj. Ratmiwati.

"Banyak cerita tentang hal ini, termasuk bagaimana merubah prilaku anak-anak yang biasanya bebas serta berada di hutan belantara ke kehidupan baru yang terjadwal serta penuh dengan aturan," ujar Hj. Ratmiwati.

Semua biaya ditanggung sendiri dan Hj. Ratmiwati mengaku serigkali merasa was-was ketika beras tinggal sekarung. Itu adalah pertanda bahwa harus segera dicarikan solusinya karena anak-anak makannya banyak. Namun berkat keyakinan dan niat yang tulus, setiap masalah yang dihadapi dapat diatasi.

"Insya Allah. Tuhan itu maha pengasih dan maha penyayang. Setiap masalah pasti ada-ada saja jalan keluarnya, Alhamdulillah," ujar Hj. Ratmiwati.

Tak selesai sampai di situ, persoalan lainnya muncul ketika anak-anak tersebut harus melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. Hingga singkat cerita berdirilah Yayasan Al Huda dengan sekolah MTS, SMK serta SMA.

Saat ini, meski tidak lagi hanya fokus kepada Pendidikan anak suku asli Riau dengan membuka sekolah untuk umum, Dr. H. Fachri Bais Salam dan Hj. Ratmiwati tetap saja memberikan porsi sendiri dengan mengangkat mereka sebagai anak asuh, terutama dari suku asli.

Tak puas hanya setingkat sekolah menengah, Dr. H. Fachri Bais Salam, bersama isterinya pada 1991 mendidikan Akademi Keuangan dan Perbankan Riau (AKBAR) yang pertama di Riau.

Dengan sistem Pendidikan yang mengutamakan ahlak, yang kemudian menjadikannya pembeda dari sekolah lainnya, tak heran jika alumninya banyak menduduki posisi bergengsi di berbagai bank di Pekanbaru ataupun sebagai ASN dan pegawai lainnya.

STIE Riau
Beberapa tahun berselang, tepatnya 4 April 1997, Dr. H. Fachri Bais dan Isterinya Hj. Ratmiwati lantas mendirikan STIE Riau.

"Dengan niat karena Allah SWT dan tekad yang kuat sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan di Indonesia, sehingga lahirlah AKBAR pertama di Provinsi Riau, STIE Riau serta sebelumnya SMA, SMK dan MTs Al Huda," tutur Hj. Ratmiwati

Dan sampai saat ini, kata Hj. Yayasan Pendidikan dan Keterampilan Al Huda Riau tetap menyediakan layanan pendidikan gratis hingga Perguruan Tinggi, sebagai wujud prinsip bahwa Pendidikan harus bisa dijangkau oleh mereka yang tidak punya dan tidak ada anak Riau yang boleh putus sekolah karena tidak mampu membayar uang sekolah.

Saat ini, sejak berpulangnya ke Rahmatullah Dr. H. Fachri Bais Salam, Lc.,MM (alm) pada usia 72 tahun (7/12/1950 - 19/12/2022), kepemimpinan di YPK Al Huda dilanjutkan oleh Hj Ratmiwati.***

Penulis: Yadi, Editor: Isman



Baca Juga Topik #riau+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+