Betuah Pekanbaru - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru mencatat, sepanjang 2025 ini sudah terdapat sebanyak 2.077.538 wisatawan yang berkunjung ke Kota Bertuah.
Untuk kunjungan terbanyak berasal dari wisatawan nusantara (wisnus) berjumlah 2.076.931 orang, serta wisatawan mancanegara (wisman) 607 orang.
Kepala Disbudpar Kota Pekanbaru Akmal Khairi menyebutkan, ada puluhan objek wisata yang dikunjungi jutaan wisatawan tersebut di antaranya Agrowisata Rumbai, Asia Farm Pekanbaru, Agrowisata Tenayan Raya, Danau Wisata Bandar Khayangan dan Hutan Kota Pekanbaru.
Kemudian Kampoeng Rabbit, Kampung Wisata Bandar Senapelan (Kampung Bandar), Kawasan MTQ Bandar Seni Raja Ali Haji (Serai) - Anjungan Idrus Tintin, Makam Marhum Pekan, serta Masjid Agung An-Nur.
Selanjutnya Masjid Raya Arrahman, Masjid Raya Pekanbaru (Senapelan), Monumen Lokomotif (Tugu Pahlawan Kerja), Museum Sang Nila Utama (Museum Daerah Riau Sang Nila Utama) dan Pasar Bawah Pekanbaru.
Seterusnya D'Keboen Park, Prasasti Pengibaran Bendera Merah Putih, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tunjuk Ajar dan Integritas, Rumah Jamur Nando, Rumah Singgah Tuan Kadi, Taman Bunga Impian Okura, Taman Kota Pekanbaru, Taman Wisata Alam Mayang, D'Pidau Park, Tugu Titik Nol, Wisata Agro Pelangi (Taman Agrowisata Pelangi), Mini Grand Canyon, dan Asia Heritage.
"Kami lihat kunjungan itu (wisatawan ke objek wisata) setiap harinya ada. Ini luar biasa," ujar Akmal, Senin (29/12/2025).
Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, terang Akmal, Pemko Pekanbaru akan melakukan perawatan terhadap cagar budaya yang ada.
"Tentunya kita akan memperbaiki atau merawat cagar budaya itu dengan baik. Mana yang perlu direnovasi, ke depannya mungkin akan direnovasi. Begitu juga dengan sarana prasarana yang kurang (akan dilengkapi)," ujarnya.
Di samping itu, lanjut Akmal, pihaknya juga akan menggelar berbagai kegiatan untuk menarik minat wisatawan datang ke Ibukota Provinsi Riau. Salah satu kegiatan yang disiapkan di 2026 yakni Melayu se Dunia Serumpun.
"Untuk iven, kita memang rencanakan di tahun 2026, Melayu se Dunia Serumpun. Ini juga sesuai arahan bapak walikota," tutupnya.***
