Capai 578 Kasus, Warga Payung Sekaki Terbanyak Derita Demam Berdarah

Rabu, 09 Juli 2025 - 20:30:43 WIB Cetak

Foto ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti penular virus dengue demam berdarah/Int

Betuah Pekanbaru - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat, sepanjang 2025 ini sudah terdapat sebanyak 578 warga di wilayah setempat yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Warga yang terserang DBD, saat ini semuanya telah dinyatakan sembuh. Tidak ada yang meninggal," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Fira Septiyanti, Rabu (9/7/2025).

Ia menyampaikan, untuk penderita DBD terbanyak tercatat di Kecamatan Payung Sekaki berjumlah 74 kasus, disusul Kecamatan Rumbai 56 kasus dan Tenayan Raya sebanyak 55 kasus.

Kemudian di Kecamatan Tuah Madani 54 kasus, Marpoyan Damai 52 kasus, Binawidya 45 kasus, Bukit Raya 41 kasus, Senapelan 33 kasus, Sukajadi 32 kasus, Pekanbaru Kota 28 kasus, serta Kecamatan Limapuluh 26 kasus.

Selanjutnya di Kecamatan Kulim, Rumbai Barat dan Rumbai Timur masing-masing 23 kasus. Terendah di Kecamatan Sail 13 kasus.

Untuk menekan kasus DBD, Fira Septiyanti menghimbau warga melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus, yaitu dengan menguras dan menyikat bersih bak mandi atau kolam air minimal satu minggu sekali.

Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, tandon, drum air dan lain-lain untuk mencegah berkembang biaknya jentik atau telur nyamuk aedes aegypti.

Lalu memanfaatkan atau mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan, yang berpotensi menjadi tempat perkembang biakan nyamuk.

Plus menghindari gigitan nyamuk dengan memakai anti nyamuk sesuai ketentuan, memakai kelambu, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman anti nyamuk, mengganti air vas bunga, air tampungan dispenser atau tempat minum burung, dan tempat-tempat penampungan air yang berisiko menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penular DBD.

Melaksanakan Gerakan 1 Rumah/Gedung 1 Jumantik dengan melibatkan kader kesehatan atau karyawan institusi, peserta didik, serta masyarakat untuk memantau dan memastikan tidak ada jentik di lingkungan.

"Kemudian mengaktifkan kegiatan sosialisasi dan penguatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat," papar Fira Septiyanti.

Menurutnya, penting pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dan terus-menerus, untuk memutus rantai penularan DBD.

Karena fogging bukan strategi utama dalam mencegah DBD karena hanya dapat membunuh nyamuk dewasa, tidak dapat membunuh jentik dan telur nyamuk.

Segera membawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya apabila ada keluarga yang menunjukkan gejala DBD, dan melaporkan ke puskesmas terdekat untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi oleh petugas kesehatan.***



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+