Wakil Walikota Pekanbaru Markarius Anwar, pada kegiatan santap malam dengan DPD Himperra Riau, Rabu (24/9/2025) malam.
Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, sejak 2024 lalu sudah menggratiskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) guna mempermudah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memiliki rumah atau tempat tinggal.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Pekanbaru Markarius Anwar, pada kegiatan santap malam bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Riau, bertempat di RM Planto Sungai Siak, Rabu (24/9/2025) malam.
"Pekanbaru menjadi kota pertama yang menerapkan gratis BPHTB dan PBG. Langkah ini kami ambil agar masyarakat lebih mudah mendapatkan rumah," ucap Markarius.
Dikatakannya, penghapusan pajak BPHTB dan retribusi PBG bagi MBR juga bertujuan menyukseskan program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
"Kami ingin Pekanbaru mendapat porsi besar dalam program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo. Kami yakin banyak masyarakat Pekanbaru yang mampu membeli rumah melalui program ini," ujarnya.
Untuk itu, Markarius berharap dapat dukungan penuh dari semua pihak salah satunya Himperra Riau yang sejauh ini memang telah menjadikan Kota Bertuah sebagai lokasi prioritas pengembangan perumahan.
"Kami sangat bangga karena Kota Pekanbaru menjadi salah satu daerah prioritas Himperra. Pertumbuhan kebutuhan hunian dan tingkat permintaan perumahan di sini luar biasa,” tegasnya.
Markarius menyebutkan jika Pekanbaru memiliki potensi pasar yang sangat menjanjikan. Data terbaru menunjukkan jumlah penduduk tetap mencapai 1,2 juta jiwa pada malam hari.
Namun pada siang hari, jumlah orang yang beraktivitas di Pekanbaru dapat mencapai sekitar 1,8 juta jiwa. Karena, banyak pekerja dari Kabupaten Siak, Kampar, dan Pelalawan yang beraktivitas di kota ini.
“Penduduk tetap sebanyak 1,2 juta jiwa saja sudah menjadi pasar yang besar. Apalagi tingkat masyarakat yang belum memiliki rumah juga tinggi. Kelompok masyarakat berpenghasilan rendah menjadi sasaran utama kita," tutupnya.***