Seorang warga Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampeknagari, Kabupaten Agam, Sumbar, sedang menutup air yang akan masuk ke rumahnya, Minggu (24/11/2019). (ANTARA/Istimewa)
BETUAH.COM, AGAM - Curah hujan yang cukup tinggi yang terjadi pada Minggu (24/11/2019), mengakibakan dua nagari (desa adat) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diterjang banjir dan tanah longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Muhammad Lutfi AR di Lubukbasung mengatakan, di Jorong Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampeknagari terdapat sekitar puluhah rumah warga yang digenangi air disertai lumpur.
"Kami masih melakukan pendataan jumlah rumah terendam banjir dan kerugian materil," katanya didampingi anggota Pusdalop BPBD Agam Ade, seperti dikutip dari Antara.
Selain di Sitanang, tambahnya, tanah longsor juga terjadi di Koto Baru, Nagari Koto Tuo, Kecamatan Ampekkoto. Akibatnya, longsor menutupi sebahagian akses jalan dengan tinggi satu sampai 1,5 meter dan panjang tiga meter. Jalan hanya bisa dilewati kendaraan dengan sistem buka tutup.
Material longsor sedang dibersihkan oleh tim gabungan BPBD, Satpol PP Damkar, Polri, TNI, KSB, pemerintah kecamatan, pemerintah nagari dan masyarakat.
"Dalam waktu dekat material longsor sudah selesai dibersihkan, sehingga akses lalulintas menjadi normal," katanya menambahkan bahwa banjir dan longsor akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu terjadi sejak Minggu (24/11/2019) sore.
Dengan kondisi itu, pihaknya mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara mengungsi ke daerah aman.
"Segera mengungsi ke rumah tetangga yang aman dari banjir, longsor dan lainnya, agar tidak menjadi korban," pinta dia. (red)