BETUAH.COM, BANGKINANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar, terus melakukan berbagai perbaikan di kawasan Candi Muara Takus yang terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Kota Kampar.

Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Kampar Yusri mengatakan, saat ini pemerintah setempat tengah melakukan pembangunan taman guna mempercantik situs peninggalan sejarah tersebut.

"Taman di sekitar candi dibuat untuk memperindah lokasi Candi Muara Takus," ujarnya saat meninjau lokasi objek wisata di Kabupaten Kampar itu, Minggu (8/12/2019).

Dengan berbagai perbaikan, Yusri berharap mampu menarik minat wisatawan untuk mengunjungi Candi Muara Takus.

"Pemkab kampar terus berupaya dalam  mendukung objek wisata. Sekarang ini kita lakukan perbaikan-perbaikan di sekitar candi yang merupakan peninggalan sejarah agar dapat meningkatkan daya tarik wisatawan lokal, nasional bahkan manca negara," ucapnya didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kampar Zulia Dharma.

Dukutip dari wikipedia.org,Candi Muara Takus merupakan situs candi Buddha yang berjarak sekitar 135 kilometer dari Ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru.

Candi Muara Takus dikelilingi oleh tembok berukuran 74x74 meter yang terbuat dari batu putih dengan tinggi lebih kurang 80 cm. Di luar areal terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5x1,5 yang mengelilingi kompleks ini hingga ke pinggir Sungai Kampar kanan. 

Di dalam kompleks terdapat beberapa bangunan candi yang disebut dengan Candi Sulung/Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka.

Para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan situs itu didirikan. Ada yang mengatakan abad ke-4, abad ke-7, abad ke-9 bahkan abad ke-11. Namun, candi ini dianggap telah ada pada zaman keemasan Sriwijaya, sehingga beberapa sejarawan menganggap kawasan ini merupakan salah satu pusat pemerintahan dari Kerajaan Sriwijaya.

Pada tahun 2009 lalu, Candi Muara Takus dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. (abd)