BETUAH.COM, PEKANBARU - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), menjanjikan anggaran sebesar Rp96 miliar untuk membatu program pengembangan air bersih di Kota Pekanbaru.

Walikota Pekanbaru Firdaus menyebut, anggaran puluhan miliar melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM) itu akan dikucurkan Kemenkeu secara bertahap dalam jangka waktu 8 tahun.

"Satu tahun ada anggaran sekitar Rp11 miliar untuk membantu pengembangan air bersih," ungkap Firdaus, usai rapat koordinasi dengan Kementrian Keuangan RI, di ruang rapat Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, Kamis (26/12/2019).

Meski bakal dibantu pusat, namun Firdaus menyatakan angka itu belum mencukupi untuk biaya pengembangan air bersih di Pekanbaru. Secara keseluruhan, terang dia, dibutuhkan anggaran sebesar Rp700 miliar.

Untuk memenuhi kebutuhan anggaran itu, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bakal menjalin kerjasama melibatkan invetasi badan usaha. Hal ini sejalan dengan Perda Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang telah disahkan DPRD Pekanbaru pada September 2019 lalu.

Disampaikannya, rangkaian proses KPBU cukup panjang. Rapat ini adalah rapat terakhir menanti surat persetujuan terkait bantuan finansial untuk proyek KPBU di Kota Pekanbaru. 

Saat ini sudah ada rekomendasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) RI. "Sesuai rekomendasi ini Kementerian Keuangan RI akan menggelontorkan bantuan finansial untuk pembiayaan proyek KPBU," ucapnya.

Firdaus mengatakan bahwa tender proyek KPBU berlangsung pada awal tahun 2020. Ia berupaya untuk zona II layanan PDAM bisa terlayani.

Kapasitasnya mencapai 750 liter/detik. Sedangkan SPAM Regional Pekanbaru-Kampar sudah ada pemenangnya. Zona III dan Zona IV kerjasama dengan investor.

Firdaus menyebut bahwa ada empat zona dalam pembangunan SPAM di Kota Pekanbaru. Zona ini masuk dalam program percepatan layanan air bersih di Pekanbaru. 

Zona I yakni arah perbatasan Pekanbaru-Kampar dipasok SPAM Regional. Sedangkan Zona II dipasok PDAM Tirta Siak yang eksis saat ini dan KPBU. Zona III di wilayah Tenayan Raya. Kemudian Zona IV di Rumbai dan Rumbai Pesisir. 

"Kita berharap tahun depan keempat zona sudah punya investor, percepatan pembangunan air bersih bisa digesa," tutupnya. (abd)