Betuah Pekanbaru - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau, didesak untuk menangkap Wakil Bupati Bengkalis Muhammad MT, yang diduga terlibat kasus korupsi pengadaan dan pemasangan pipa transmisi PDAM di Tembilahan, Inhil.

Desakan itu disampaikan ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bengkalis saat aksi demo di Kantor Ditreskrimsus Polda Riau Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, Selasa (18/2/2020) sekira pukul 14.00 WIB.

Pantauan di lapangan, ratusan massa aksi datang ke kantor Ditreskrimsus Polda Riau menggunakan puluhan bus yang diparkirkan di Jalan Cut Nyak Dien. 

Hampir satu jam berorasi, namun massa aksi tak kunjung dapat jawaban. Mereka pun mulai bergerak dengan berjalan kaki menuju kantor Kejaksaan Tinggi Riau di Jalan Jenderal Sudirman. 

Koordinator aksi, Iwan Saputra mengatakan, Muhammad MT yang kini menjabat sebagai Plt Bupati Bengkalis itu harus ditangkap karena sudah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan dan pemasangan pipa transmisi PDAM di Tembilahan, Inhil.

Penetapan status tersangka terhadap Muhammad MT itu sesuai surat Polda Riau Nomor B/393/II/RES.3.3.5/2020 Reskrimsus.

"Sudah menjadi tersangka kenapa masih jadi Plt bupati. Kami menginginkan jawaban yang nyata, kenapa bisa diangkat (jadi plt bupati)," kata Iwan.

Dengan pengangkatan tersebut, sebut Iwan, sama saja sudah merusak citra penegakkan hukum di Riau. 

"Kami memberi dukungan kepada Polda Riau dan Kejati untuk segera memproses Muhammad MT. Kami atas nama warga Bengkalis meminta dengan tegas untuk menangkap dan menahan Muhammad," tegasnya.

Selain itu mereka juga meminta kepada Gubernur Riau, supaya tidak ada mengintervensi penahanan Muhammad yang sebelumnya merupakan Wakil Bupati Bengkalis. 

Mereka juga meminta Gubernur Riau segera mencabut surat ke Mendagri untuk mencabut status Muhammad sebagai Plt Bupati Bengkalis. (rki)