Pekanbaru Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Non Alam Akibat Corona

Sabtu, 21 Maret 2020 - 22:29:18 WIB Cetak

Walikota Pekanbaru Firdaus saat memimpin rapat penetapan status tanggap darurat bencana non alam akibat penyebaran Covid-19, Sabtu (21/3/2020).

Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, Provinsi Riau, menetapkan status tanggap darurat bencana non alam akibat penyebaran wabah coronavirus disease 2019 atau Covid-19.

Penetapan status itu sesuai kesepakatan rapat yang dipimpin oleh Walikota Pekanbaru Firdaus didampingi Wawako Ayat Cahyadi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), di lantai tiga komplek MPP Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (21/3/2020).

"Melihat perkembangan suspect Covid-19 di Pekanbaru yang terus bertambah, kita tetapkan Pekanbaru dengan status tersebut," kata walikota usai memimpin rapat.

"Jadi semua langkah-langkah pencegahan kita lakukan dengan cepat. Jangan panik, ikuti saja aturan pemerintah karena corona bisa sembuh dan itu bisa dilakukan dari diri sendiri," ulasnya.

Dari data Dinas Kesehatan, sebut dia, per 20 Maret 2020 ada kenaikan jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Yang mana untuk ODP berjumlah sebanyak 46 orang dan PDP 14 orang termasuk 1 orang positif dan 3 orang sudah sehat.

Kemudian, lanjut walikota, per 21 Maret 2020 jumlah ODP meningkat sekitar 84,78 persen dari 46 orang menjadi 85 orang. Sedangkan PDP dari 14 menjadi 16 orang. Terjadi kenaikan 14,28 persen dan termasuk 1 orang positif.

Untuk penanganan agar wabah tidak terus meluas, terang walikota, maka tim yang terdiri dari pemerintah kota, unsur Forkopimda dan lainnya menyiapkan beberapa rencana.

Pertama, rumah sakit swasta wajib memiliki ruang isolasi. Jika dihitung, diperkirakan ada 55 ruangan yang membuat RS swasta tidak bisa menolak menerima pasien suspect Covid-19.

Kedua, jika PDP lebih dari 50 orang per hari, selain RSD Madani ada juga RS Petala Bumi dan RSJ Tampan sudah menyiagakan ruang isolasi. Untuk di RSJ Tampan ada disiapkan 38 hingga 40 ruang isolasi serta di RS Petala Bumi 28 hingga 40 ruang isolasi yang siap menampung pasien.

"Khusus RSD Madani, sudah siap 60 ruangan jika terus meningkat jumlah kasusnya. Kalau seandainya terjadi lagi lebih banyak, Plan C ada RS terbuka, bisa dibuat di Lanud," tuturnya. 

Terkait kemungkinan dilakukan Lockdown (penutupan akses keluar masuk Pekanbaru), dinilai walikota belum perlu dilakukan.

"Kita tidak memperketat seperti dilakukan razia pendatang atau lainnya. Pemerintahan hanya minta semua pendatang sama-sama menjaga diri, jika tidak ada keperluan jangan ke Pekanbaru atau keluar rumah," pesan dia.

"Jika merasa kurang enak badan, lakukan langkah pengecekan sendiri yang sudah banyak kita informasikan. Jika parah, langsung datang ke rumah sakit. Mari kita putus penyebaran Covid-19 dan dimulai dari diri sendiri," ajak walikota menambahkan. (abd)



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+