Juru Bicara Umum Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut
Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) hingga ke tingkat RT dan RW.
PSBM di tingkat RT dan RW ini sebelumnya disarankan oleh Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Riau dr Wildan Asfan Hasibuan MKES, menyikapi semakin meningkatnya sebaran wabah corona di Bumi Lancang Kuning.
Menurut dr Wildan, pemerintah harus lebih serius melakukan upaya pencegahan khususnya di daerah berstatus zona merah dengan menerapkan PSBM hingga ke tingkat RT dan RW dengan menggandeng berbagai pihak.
"Itu sebenarnya sudah menjadi wacana kita. Tapi tentu harus dikaji dulu efektivitas pelakaanaannya oleh gugus tugas," kata Juru Bicara Umum Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Selasa (22/9/2020).
Disampaikannya, saat ini pemerintah kota bersama gugus tugas akan melihat terlebih dahulu perkembangan penerapan PSBM yang telah diberlakukan di Kecamatan Tampan sejak 15 September kemarin.
Jika perkembangan sebaran wabah meningkat, tidak menutup kemungkinan pemerintah kota akan memberlakukan PSBM hingga ke tingkat kelurahan hingga RT dan RW di wilayah Kecamatan Tampan.
"Jadi untuk tingkat RT dan RW memungkinkan, karena konsep yang kita berlakukan saat ini kan berskala mikro. Mikro ini bisa kita buat di tingkat kelurahan dan RT RW," ungkap Ingot.
Begitu juga dengan kecamatan lainnya, jika sebaran wabah juga mengalami peningkatan, maka akan turut diberlakukan PSBM.
"Kalau memang sebaran di kecamatan lain juga meningkat dan kita pandang perlu dilakukan PSBM, maka kita terapkan PSBM. Jadi sekarang masih kita evaluasi dulu pelaksanaan PSBM di Kecamatan Tampan," tutup Ingot.
Untuk diketahui, sebaran wabah Covid-19 semakin meningkat di Kota Pekanbaru sejak satu bulan terakhir. Dalam satu hari, terdapat puluhan hingga 100 lebih warga di Pekanbaru yang dinyatakan positif terpapar virus dari Wuhan, China tersebut. (abd)