Walikota Pekanbaru Firdaus
Betuah Pekanbaru - Besarnya biaya yang dibutuhkan, menjadi alasan utama Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk tidak melakukan swakelola atau mengelola sendiri pengangkutan sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Walikota Pekanbaru Firdaus MT menyatakan, jika pengangkutan sampah secara swakelola melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, setidaknya pemerintah kota harus menyiapkan sebanyak 80 unit truk untuk pengangkutan sampah.
"Untuk menyelenggarakan sendiri (swakelola), kita butuh biaya yang besar. Biaya pembelian 80 truk, biaya perawatan, biaya servis-nya, biaya minyak dan segala macamnya. Kita juga akan butuh personel tambahan untuk mengoperasikan," ucapnya, Selasa (26/1/2021).
Dengan besarnya biaya yang dibutuhkan, kata walikota, maka pemerintah kota memilih menyerahkan pengangkutan sampah ke pihak ketiga atau perusahaan swasta.
"Di dalam Udang-undang Otonomi Daerah juga ada disebutkan, untuk meningkatkan pengolahan persampahan di daerah mesti bekerjasama dengan pihak ketiga yang berbadan hukum," ungkapnya.
Saat ini, terang walikota, penyerahan pengangkutan sampah ke pihak ketiga tersebut masih tahap pelelangan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setdako Pekanbaru.
"Akhir Februari nanti, mitra kerja kita sudah bisa bertugas mengangkut sampah," ujarnya.
Diakuinya, poses lelang jasa pengangkutan sampah pada tahun ini terlambat dari jadwal. Ia menyebut seharusnya pada Januari 2021 sudah ada pengelola baru untuk mengangkut sampah.
Dalam hal ini, walikota mengaku dari jauh-jauh hari telah mengingatkan kepada OPD teknis agar melakukan pelelangan di Oktober 2020 mengingat kerjasama dengan PT Godang Tuah Jaya dan Samhana Indah berakhir di 31 Desember 2020.
"Kita sudah ingatkan dari awal, maka harus segera lelang begitu APBD disahkan, agar tidak ada masa transisi," paparnya.
Atas persoalan itu yang kini menyebabkan banyaknya tumpukan sampah, walikota menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak terutama warga Kota Bertuah.
"Kita akan berupaya secepat mungkin menyelesaikannya, sehingga tidak ada lagi tumpukan sampah," tutupnya. (abd)