Wawako Pekanbaru Ayat Cahyadi, foto bersama usai rapat koordinasi terbatas dengan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau.
Betuah Pekanbaru - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau mencatat, penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Bumi Lancang Kuning mencapai angka 6.000 kasus.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau dokter Sri Suryaningsih menyebutkan, dari 6.000 kasus tersebut, 4.000 penderita di antaranya merupakan warga Kota Pekanbaru.
"HIV/AIDS di Riau ini didominasi di Pekanbaru. Jumlahnya 2/3 dari kasus di Riau. Dari 6.000 orang, sekitar 4.000 terdapat di Pekanbaru," ungkapnya, usai menggelar rapat koordinasi terbatas dengan Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, Rabu (27/1/2021).
Dalam rapat yang berlangsung di komplek perkantoran terpadu walikota di Tenayan Raya itu, dokter Sri berharap penderita HIV-AIDS khsusnya di Kota Pekanbaru bisa terus ditekan meskipun saat ini tidak ada kasus meninggal terbaru akibat HIV/AIDS.
Dari pemantauan yang dilakukan pihaknya, disebutkan dokter Sri banyak dari Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang berkeliaran di Pekanbaru sehingga mesti mendapat perhatian serius dari pemerintah kota.
"Artinya, mereka belum mau berobat. Padahal, pemerintah sudah menyediakan pengobatan," ucapnya.
Setelah mendapat penjelasan dari pihaknya, disampaikan dokter Sri jika Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi ingin sekali berpartisipasi dengan KPA Riau dalam menekan angka penderita HIV/AIDS. Wawako ingin sekali bersama-sama tujuan itu tercapai.
"Saya hargai partisipasi beliau (Wakil Walikota)," tutupnya. (rki)