Walikota Pekanbaru Bantah Sebut Penyekatan Jalan Tidak Efektif

Ahad, 15 Agustus 2021 - 14:36:23 WIB Cetak

Walikota Pekanbaru Firdaus bersama Kepala Bidang IKP Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Kota Pekanbaru Mawardi.

Betuah Pekanbaru - Walikota Pekanbaru Firdaus, menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyebut jika penyekatan jalan guna membatasi pergerakan warga selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV tidak efektif.

Bantahan itu disampaikan walikota melalui Kepala Bidang IKP Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Kota Pekanbaru Mawardi, menyikapi pemberitaan yang menyebutkan jika Walikota Pekanbaru mengakui penyekatan jalan yang dilakukan tidak efektif.

Dikatakannya, walikota sama sekali tidak pernah menyatakan jika penyekatan jalan tidak efektif. Sehingga, informasi yang disampaikan bisa menimbulkan kegaduhan bahkan gesekan antar instansi yang sedang menjalankan tugas untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di Riau dan Pekanbaru khususnya.

"Saya sudah mendengar rekaman wawancara kawan-kawan media kemarin. Tidak ada satu katapun bapak walikota menyebutkan penyekatan tidak efektif," tegasnya, Minggu (15/8/2021).

"Ditambah lagi, penulis yang menulis berita terkait hal tersebut diketahui tidak berada di tempat pada saat wawancara door stop usai acara rapat. Berita seperti ini justru bukan informatif, namun bisa menyebabkan kegaduhan di dalam satgas maupun masyarakat," ulas Mawardi yang juga menjabat salah seorang anggota pusat informasi Satgas Covid-19 Pekanbaru ini.

Pada acara rapat yang turut dihadiri Forkopimda tersebut, terang dia, dijabarkan bahawa penyekatan jalan mampu menurunkan mobilitas masyarakat hingga 10 persen. Guna memaksimalkan hal tersebut, walikota juga meminta tim satgas bidang terkait mencari formasi baru agar tingkat mobilitas masyarakat semakin rendah. 

"Yang disampaikan bapak walikota itu masyarakat yang tidak punya kepentingan mendesak atau yang WFH untuk tidak keluar rumah. Makannya sistem penyekatan ini disarankan tidak hanya di jalan protokol tapi juga di pintu keluar masuk lingkungan  pemukiman di  tingkat RW," paparnya.

"Ini semata-mata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap di rumah di masa pandemi jika tidak ada yang penting," jelasnya lagi.

Agar informasi serupa tidak terulang, Mawardi yang juga merupakan mantan wartawan di salah satu media di Riau ini meminta rekan-rekan wartawan untuk lebih hati-hati dalam menyampaikan informasi. Terutama di masa pandemi covid-19 ini dimana seluruh elemen sensitif dalam menerima informasi. 

Hal serupa juga dimintanya kepada pelaku media sosial maupun netijen untuk bijak dalam menyebarluaskan informasi. 

"Ada istilahnya saring sebelum sharing, jadi info yang masuk dicek dulu kebenarannya baru disebarluaskan. Kepada teman-teman wartawan juga ada UU no 40/1999 tentang pers yang mengatur. Cukup berpedoman disana, jadi tidak mengedepankan opini atau kesimpulan sendiri yang justru berbeda dari fakta. Kami minta pihak redaksi yang menerbitkan berita terkait menegur wartawannya dan mengklarifikasi berita yang sudah terbit tersebut. Semoga kedepan tidak ada kesalahpahaman lagi dalam penyebaran informasi. Jika dapat rekaman atau rillis, lebih baik dikonformasi ulang agar kita aman," tutupnya.***



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+