Walikota Pekanbaru Firdaus
Betuah Pekanbaru - Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang telah melanda Indonesia sejak dua tahun terakhir, tidak hanya berdampak terhadap sektor kesehatan akan tetapi juga telah menyasar seluruh aspek kehidupan.
Kota Pekanbaru sendiri merupakan salah satu wilayah yang terdampak cukup parah di Provinsi Riau. Untuk itu sebagai seorang leader, pandemi ini menjadi tantangan bagi Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT di dalam bertindak dan mengambil kebijakan guna menyelesaikan masalah.
Salah satu strategi yang diambil yakni melalui gaya kepemimpinan transformasional atau transformational leadership sehingga bisa menyesuaikan diri dan masyarakat tetap bertahan hidup di tengah pandemi covid.
Gaya kepemimpinan transformasional tersebut dipaparkan walikota di hadapan peserta Sekolah Pendidikan Tinggi Bank Indonesia atau Sespi BI pada 19 Oktober 2021 yang berlangsung secara virtual.
Dikatakan walikota, transformational leadership merupakan pemimpin yang mampu memberikan motivasi dan inspirasi. Pemimpin tersebut juga mampu mendorong perubahan dengan membangun budaya digital.
Walikota Pekanbaru Firdaus dan jajaran saat menerima piala TPID Awrad 2021 dari Petinggi Bank Indonesia karena dinilai berhasil dalam program pertanian terpadu menuju transformasi ekonomi dan pengendalian inflasi daerah.
Transformasi leadership, terang dia, juga merupakan satu peluang kepemimpinan pasca Covid-19. Ada sejumlah peluang kepemimpinan pasca pandemi melanda di antaranya visioner leadership, enterpreuner leadership hingga transformational leadership.
Ada pun berbagai perubahan yang diambil Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru di tengah pandemi covid seperti mengembangkan pelayanan online atau secara digital guna memberikan banyak kemudahan bagi warga.
Saat ini, hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah telah menerapkan pelayanan secara online terutama di Mal Pelayanan Publik (MPP) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) serta Dinas Dukcapil.
Kemudian di sektor ekonomi, pemerintah kota banyak mengeluarkan berbagai kebijakan seperti akselerasi investasi, penguatan sistem kesehatan nasional dan pemulihan industri serta perdagangan.
Lalu kebijakan lainnya pendalaman sektor keuangan, pembangunan pariwisata, pembangunan SDM, pertanian, pembangunan infrastruktur hingga perluasan program pembangunan perlindungan sosial.
Sementara untuk mendorong pendapatan daerah, pemerintah kota mengambil kebijakan dengan memberikan stimulus hingga penghapusan sanksi administrasi atau denda keterlambatan pembayaran pajak.
Selanjutnya guna meningkatkan perekonomian warga yang terdampak covid, ada tiga program yang dijalankan di antaranya peningkatan kualitas SDM, penguatan modal usaha hingga penguatan kelembagaan. Ada juga sejumlah program lain seperti pemberdayaan berbasis rukun warga dan masjid paripurna.
Tidak hanya itu, pemerintah kota juga melakukan pembinaan dan pengembangan di sektor UMKM. Pemerintah kota juga mengoptimalkan BUMD, percepatan infrastruktur strategis, percepatan pembangunan KIT hingga menjadikan Pekanbaru sebagai pusat wisata halal.
Menurut walikota, transformational leadership diperlukan sehingga berbagai program pembangunan yang disusun bisa tetap dilaksanakan di tengah pandemi covid, sehingga peluang Pekanbaru menjadi The Capital City of Sumatera bisa terwujud. (advertorial)