Walikota Pekanbaru Firdaus, saat menjadi pembicara utama pada seminar literasi guru Pekansikawan Dewan Pimpinan Daerah Laskar Melayu Riau (LMR) Kabupaten Kampar.
Betuah Pekanbaru - Walikota Pekanbaru Firdaus, menyebutkan jika transformasi perlu dilakukan terhadap kepala sekolah sehingga satuan pendidikan yang ia pimpin bisa berkembang dan mampu mencetak peserta didik yang berkualitas.
"Karena kepala sekolah membawa dua tugas, pertama sebagai pemimpin dan kedua sebagai manajer," ucapnya, saat menjadi pembicara utama pada seminar literasi guru Pekansikawan Dewan Pimpinan Daerah Laskar Melayu Riau (LMR) Kabupaten Kampar yang dipusatkan di aula lantai 6 gedung utama komplek perkantoran terpadu walikota di Tenayan Raya, Rabu (16/2/2022).
Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah wajib menjalankan sekolah dengan berpedoman kepada regulasi dan aturan, baik aturan yang ditetapkan oleh pemerintah maupun yayasan bagi sekolah swasta.
"Kemudian fungsi sebagai manajer. Kalau di sebuah perusahaan, orientasi berpikirnya untung. Kalau pemimpin tidak memikirkan untung, pasti perusahaanya gulung tikar. Maka agar perusahaannya beruntung, harus memproduksi produk yang berkualitas, supaya laku di lapangan. Kalau anak didik kita tak laku di lapangan, berarti kita gagal. Banyak yang menjadi penganggur," ujarnya.
"Maka sebab itu, sebagai kepala sekolah mulai tingkat PAUD sampai SMA/SMK, lakukan perubahan yang terbaik," pinta walikota menambahkan.
Untuk mencetak peserta didik yang berkualitas, kata dia, juga perlu dilakukan transformasi kepada tenaga pendidik atau guru.
Selanjutnya, perlu meningkatkan kemampuan siswa. Untuk itu, belajar di dalam kelas mesti dilakukan dengan kreativitas dan inovasi dengan melakukan belajar dua arah.
"Karena itu guru harus aktif dan siswa juga aktif. Guru harus mampu membaca dan mendorong anak-anak agar mampu menemukan potensi dirinya. Sehingga siswa menjadi anak-anak yang mandiri," paparnya.
Di samping itu, untuk mencetak peserta didik yang berkualitas juga harus ada standar penilaian global. Menurut walikota, bagi sekolah yang ingin berkompetisi secara global, maka diperlukan pula ada standar penilaian secara global.
"Tak bisa standar ukuran kita lokal dan bertanding di global, tidak mungkin kita menang. Kemudian juga perlu adanya organisasi penggerak pendidikan. Ini perlu dan juga harus digalakan," papar walikota. (rki)