Apotek Diminta Setop Obat Sirup, Diskes Pekanbaru Sebut Belum Terima SE Kemenkes

Rabu, 19 Oktober 2022 - 13:56:12 WIB Cetak

Kepala Diskes Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih

Betuah Pekanbaru - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, secara resmi telah mengeluarkan aturan agar seluruh apotek menyetop sementara penjualan obat sirup pasca ditemukannya 192 kasus gagal ginjal akut misterius terhadap anak usia 0-5 tahun diberbagai wilayah di Indonesia.

Aturan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak yang ditandatangani Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Murti Utami pada 18 Oktober 2022.

Berdasarkan SE tersebut, tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/syrup sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih mengaku jika pihaknya belum menerima SE dimaksud.

"Jadi kita masih menunggu ni, baik dari pusat maupun provinsi," ujarnya, Rabu (19/10/2022).

Setelah adanya SE, kata Zaini, pihaknya baru akan meneruskan ke suruh apotek dan fasilitas kesehatan. "Sekarang kan kita belum mendapatkan surat dari provinsi maupun pusat," ucapnya.

Sementara itu terkait kasus gagal ginjal akut misterius terhadap anak usia 0-5 tahun, disampaikan Zaini hingga kini belum ada ditemukan di Kota Pekanbaru.

"Kita belum ada kasus, belum ada laporan dari rumah sakit maupun puskesmas yang ada di Pekanbaru. Kalau ada (kasus), itu kita minta segera dilaporkan ke kita," tutupnya.

Seperti diketahui, sejauh ini telah ditemukan sebanyak 192 kasus gagal ginjal akut misterius terhadap anak usia 0-5 tahun di sejumlah daerah. Rinciannya di DKI Jakarta 50 kasus, Jawa Barat 24 kasus, Jawa Timur 24 kasus, Sumatra Barat 21 kasus, Aceh 18 kasus, dan Bali 17 kasus.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bersama Kementerian Kesehatan masih meneliti penyebab dari penyakit ini. (rki)



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+