Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, memantau stok beras di gudang Bulog guna memastikan ketersediaan beras jelang Ramadhan.
Betuah Pekabaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, melakukan berbagai upaya guna menjamin ketersediaan pasokan dan menjaga stabilitas harga bahan pokok jelang Ramadhan 1444 H/2023 M.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan menurunkan tim untuk melakukan pemantauan dan pengawasan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional.
Ada sejumlah komoditi yang menjadi perhatian di antaranya cabai merah, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, daging, ayam, telur dan beras.
"Dari pantauan kita di beberapa pasar tradisional, memang ada beberapa komoditas mulai alami kenaikan harga," ungkap Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Senin.
Seperti bawang putih, kata dia, terjadi kenaikan harga sebesar Rp4 ribu per kilogram (kg) dibandingkan hari-hari sebelumnya. Untuk itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan guna memastikan ketersediaan pasokan.
Sebab jika ketersediaan tidak mencukupi, hal itu akan menjadi pemicu terjadinya kenaikan harga di pasaran.
Selain itu, Disperindag juga berkoordinasi dengan para distributor. "Karena kita ingin menjamin ketersediaan pasokan dan menjaga kestabilan harga. Kalau barang langka, harga pasti naik," ujarnya.
Sementara untuk antisipasi kenaikan harga minyak goreng, lanjut pria yang akrab disapa Ami itu, pihaknya aktif melakukan pengawasan salah satunya terhadap distribusi MinyaKita.
Pj Walikota Pekanbaru Muflihun saat memantau harga kebutuhan pokok di salah satu pasar ttradisional.
Pengawasan di distributor dilakukan timnya untuk memastikan ketersediaan pasokan minyak murah itu di pasaran. Jumlah distributor MinyaKita yang ada di Kota Pekanbaru mencapai belasan.
Ada 16 distributor MinyaKita yang masuk dalam pengawasan tim pengawas perdagangan. Di antaranya yakni CV Bintang Surya Abadi, CV Putra Jaya Mandiri, CV Sinar Terang, UD Maju Jaya dan CV Meta Surya.
Kemudian PT Pan Baruna, UD Putra Nauli, PT Global Sukses Mandiri, FA Karya Niaga, dan UD Sinar Bulan Purnama. Lalu PT Rintis Sejahtera Abadi, UD Cipta Karya, CV Aneka Pangan, Putra Langkat, Lotte Mart, dan Indogrosir.
"Kita akan lakukan pengawasan terhadap distributor, saat ini belum ada didapati penimbunan sehingga menyebabkan kelangkaan MinyaKita di pasaran," ucapnya.
Ami juga mengingatkan para distributor memastikan penjual tidak menaikkan harga MinyaKita seenaknya. Ia menyebut Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita sebesar Rp 14 ribu per liter.
Oknum pedagang maupun pengelola usaha yang menjual di atas HET bakal kena sanksi pemberhentian pasokan MinyaKita dari distributor. Mereka tidak akan lagi mendapat pasokan minyak goreng murah ini jika menjual di atas HET.
"Jadi sanksinya, distributor bisa menghentikan pasokan tersebut ke oknum penjual yang nakal. Karena itu, kita ajak masyarakat sama-sama melakukan pengawasan dan memberikan laporan ke kita," tutupnya.***