Betuah Pekanbaru - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, mengaku belum bisa memutuskan apakah akan membangun ulang Mal Pelayanan Publik (MPP) atau alun-alun di lokasi gedung utama MPP yang terbakar beberapa waktu lalu.

"Untuk MPP kita punya dua opsi pemikiran. Yang pertama kita ingin itu jadi alun-alun, dan opsi kedua itu tetap dibangun MPP," ujarnya, Selasa (11/7/2023).

Agar tidak salah dalam mengambil kebijakan, kata dia, maka diperlukan diskusi publik terlebih dahulu yang melibatkan akademisi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, DPRD dan juga Forkopimda.

"Jadi Kita mau uji publik dulu mana yang pantas dan layak kita bangun di bekas MPP itu," ucapnya.

Jelang dilakukan diskusi publik, terang Muflihun, kini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih dalam proses penghapusan aset MPP yang terbakar tersebut.

"Kita proses administrasinya, kita hapus asetnya, kemudian baru kita robohkan dan nanti akan kita diskusikan apa yang mau dibangun. Insyaallah 2024 sudah jalan," tutupnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Akmal Khairi menyebutkan jika pihaknya telah menerima laporan secara lisan dari pihak kepolisian terkait penyebab kebakaran MPP.

"Kemarin kita sudah dihubungi by phone dan hasilnya sudah ada. Bocorannya sudah ada. Sesuai hasil forensik, penyebab kebakarannya adalah adanya korsleting listrik," ungkapnya, Selasa (4/7/2023).

Dengan selesainya hasil penyelidikan, Pemko Pekanbaru tinggal melakukan penghapusan aset. Sesuai wacana, lanjut Akmal, di lokasi MPP yang terbakar akan dilakukan pembangunan alun-alun.

"Kemudian di samping gedung (MPP) C itu akan dibangun (MPP baru) , diteruskan dari gedung C itu akan dibuat bangunan 4 lantai, tapi pelayanan tetap di lantai dasar," ujarnya.***