Peringati Hari Pahlawan ke-78, Pj Walikota Pekanbaru: Ancaman Penjajahan Modern Kian Nyata

Jumat, 10 November 2023 - 14:34:33 WIB Cetak

Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, saat memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan ke-78, Jumat (10/11/2023).

Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan ke-78 yang dipusatkan di lapangan upacara komplek perkantoran terpadu di Tenayan Raya, Jumat (10/11/2023).

Upacara dipimpin secara langsung oleh Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, diikuti Forkopimda, pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemerintah kota setempat.

Di kesempatan itu, Muflihun menyampaikan sambutan tertulis Menteri Sosial RI Tri Rismaharini yang menyebutkan jika Hari Pahlawan ke-78 diperingati dengan mengusung tema "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan".

"Tema ini diangkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata, mengingat Indonesia merupakan pasar yang besar dan dikarunia begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, maupun kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral," ucapnya.

Untuk itu, lanjut Muflihun, ancaman penjajahan modern harus menjadi tantangan bagi generasi penerus bagaimana bisa mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk indonesia bagi kejayaan bangsa dan negara.

"Ancaman dan tantangan ini akan kita taklukan berbekal semangat yang sama seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945. Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena pahlawan bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti, niscaya membawa jejak kemenangan," ujarnya.

Lanjut Muflihun, Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok dan atau diri sendiri.

"Para pahlawan telah mengajarkan kepada kita, bahwa kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi dengan tangan mengepal dan dada menggelora," tegas dia.

Disebukan Muflihun, semangat perjuangan para Pahlawan pada pertempuran 10 November 1945 itu pula yang membawa Indonesia menolak kalah dan menyerah pada keadaan. Semangat itu juga yang menyatukan dalam upaya mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

"Saat ini, semangat tersebut masih tetap ada seperti semangat untuk memberantas kebodohan dan memerangi kemiskinan yang dapat dilihat dan dirasakan denyutnya di seluruh pelosok negeri," tutupnya.

Pada kesempatan itu, Muflihun turut menyerahkan tanda jasa Satyalencana Karya Satya dari Pemerintah Pusat yang diberikan kepada 446 ASN di lingkup pemerintah kota setempat.***



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+