Sudah 67 Wartawan yang Gugur di Jalur Gaza

Sabtu, 02 Desember 2023 - 14:12:32 WIB Cetak

RAMALLAH- Sindikat Jurnalis Palestina pada Sabtu (2/12/2023) mengumumkan bahwa sudah 67 jurnalis dan pekerja media di Gaza meninggal dunia selagi menjalankan tugasnya. Itu terjadi sejak agresi Israel di kantong Palestina itu pada 7 Oktober.

Siaran pers komite kebebasan pada Sindikat Jurnalis Palestina mengungkapkan tiga rekan mereka belum lama ini gugur akibat serangan Israel. Ketiganya adalah Adham Hassoneh yang merupakan profesor media pada Universitas Gaza, dan dua kamerawan Abdullah Darwish dan Montaser Al-Sawaf.

Kasus tersebut, sebagaimana dilansir Republika Online, menambah jumlah wartawan yang gugur di Jalur Gaza menjadi 67 orang. Ketua Komite Kebebasan Mohammed al-Laham mengungkapkan bahwa tugas memantau dan mendokumentasi peristiwa terus menjadi rintangan besar dalam membuktikan data, akibat semakin gencarnya pasukan Israel  melakukan penyerangan.

Komite itu mengaku kehilangan kontak dengan dua rekannya sejak hari pertama agresi, sehingga sampai kini tak bisa mengetahui nasib kedua orang itu. Keduanya adalah Nidal al-Wahidi dan Haytham Abed al-Wahad.

Laham menambahkan bahwa komitenya juga masih belum dapat memastikan apakah wartawati Ala’a al-Hasanat masih hidup. Meski sejumlah sumber mengabarkan Hasanat masih hidup, komite itu belum dapat memastikan kabar tersebut, menurut Laham.

Kondisi Gaza Terkini

Pertempuran baru di Gaza memasuki hari kedua pada Sabtu (2/12/2023), setelah pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata gagal mencapai kesepakatan. Mediator mengatakan pengeboman Israel mempersulit upaya untuk kembali menghentikan peperangan.

Wilayah timur Khan Younis di selatan Gaza menjadi sasaran pengeboman hebat ketika batas waktu gencatan senjata berakhir pada Jumat (1/12/2023) pagi. Warga turun ke jalan dengan barang-barang yang ditumpuk di gerobak, mencari perlindungan lebih jauh ke barat.

Qatar mengatakan negosiasi untuk melanjutkan gencata senjata terus berlanjut, namun pengeboman Israel yang kembali terjadi di Gaza telah memperumit masalah. Seorang pejabat Israel di Washington mengatakan pembebasan sandera menjadi prioritas negosiasi yang sangat tinggi.

"Dan untuk itu, berdasarkan ketentuan yang disepakati, Israel bersedia memberikan jeda tambahan. Kita bisa bernegosiasi selagi kita masih berperang," ujar pejabat Israel itu.

Di utara Gaza, yang sebelumnya merupakan zona perang utama, asap tebal membubung di atas reruntuhan. Suara tembakan dan ledakan terdengar beramaan dengan suara gonggongan anjing.

Warga dan pejabat Hamas mengatakan para pejuangnya yang bersenjatakan granat berpeluncur roket melawan pasukan dan tank Israel di lingkungan Sheikh Radwan di utara Kota Gaza. Sirene terdengar di seluruh Israel selatan ketika para militan menembakkan roket dari Gaza ke kota-kota Israel. Hamas menargetkan Tel Aviv, namun tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan.***



Baca Juga Topik #internasional+
Business

Kekerasan Geng Lumpuhkan Haiti

Senin, 18 Maret 2024
Tulis Komentar +
Berita Terkait+