Betuah Pekanbaru - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, mengaku telah melakukan berbagai upaya guna mencegah pelajar terlibat geng motor. Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan Satlantas Polresta setempat.

Dalam kerjasama itu, pihak kepolisian diberikan waktu untuk masuk ke sekolah-sekolah khususnya tingkat SMP guna mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada para pelajar.

"Jadi, kami sudah menjalin kerjasama dengan Satlantas dalam sosialisasi tentang penggunaan kendaraan yang benar," ungkap Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Selasa (27/2/2024).

Kemudian, kata dia, pihak dinas juga meminta kepada seluruh kepala sekolah supaya melarang peserta didiknya menggunakan kendaraan sendiri ke sekolah.

"Karena dari segi usia, mereka (pelajar) belum pantas mengendarai motor karena tak punya Surat Izin Mengemudi (SIM)," tegasnya.

Menurut Jamal, berbagai upaya yang dilakukan tentu tidak akan membuahkan hasil tanpa adanya dukungan dari orangtua peserta didik.

Sebab, indikasi adanya pelajar yang terlibat geng motor bukan saat jam sekolah, melainkan di malam hari. Di luar jam sekolah, anak menjadi tanggung jawab penuh orangtua.

"Maka dari itu, peranan orangtua sangat besar. Inti keberhasilan pencegahan aksi geng motor itu sebenarnya peran orangtua," tutupnya.***