Betuah Pekanbaru - Inflasi tahunan atau year on year (YoY) di Kota Pekanbaru, Riau, di akhir Mei 2024 mencapai angka 3,39 persen. Sementara untuk inflasi bulanan 0,52 persen.

"Di akhir Mei, kita mengalami inflasi 0,52 persen. Secara year to year, kita di angka 3,39 (persen)," ungkap Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Senin (10/6/2024).

Ia mengatakan, inflasi YoY 3,39 persen itu memang sudah mendekati ambang batas target inflasi tertinggi yang ditetapkan Pemerintah Pusat dengan angka 3 plus minus 1 atau 3,5 persen.

"Tertinggi itu memang di target 3,5 (persen). Kita sekarang di angka 3,39, artinya kita masih di dalam ring itu," ujarnya.

Agar angka inflasi tidak terus naik, terang Ingot, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan melakukan berbagai upaya sesuai arahan Pj Walikota Risnandar Mahiwa.

"Pak wali kemarin menyampaikan, karena angka ini sudah mendekati puncak, tentu perlu upaya-upaya konkrit," ucapnya.

"Untuk itu, beberapa hari ke depan kita akan melakukan intervensi. Tadi dari Dinas Ketapang sudah melakukan pangan murah. Kita juga akan koordinasi dengan daerah penghasil," ulas Ingot.

Disampaikannya, ada beberapa komoditas pangan yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi seperti cabai merah dan bawang merah.

"Ini juga dampak dari bencana alam di Sumatera Barat yang mengganggu sentral penghasilan cabai. Kemudian jalan longsor kemarin sempat mengganggu distribusi, sehingga terjadi kenaikan harga," papar Ingot.

Di samping cabai dan bawang merah, beras Bulog juga turut menyumbang inflasi di Pekanbaru. "Beras ini karena memang kebijakan pemerintah, Bulog kan HET (harga eceran tertinggi) nya dinaikan. Ada kenaikan HET," tutupnya.***