BETUAH.COM, KAMPAR - Dari 54 desa di Kabupaten Kampar yang mengikuti pemilihan kepala desa (pilkades) serentak baru-baru ini, terdapat 6 desa di antaranya yang tak terima atau menggugat hasil pemilihan ke Pemerintah Kabupaten Kampar.

Ke-6 desa tersebut yakni Desa Pulau Payung Kecamatan Rumbio Jaya, Kijang Jaya (Tapung Hilir), Bukit Melintang (Kuok), Binuang (Bangkinang), Rana (Kecamatan Kampar), dan Desa Utama Karya Kecamatan Kampar Kiri Tengah.

Menindaklanjuti sengketa hasil pilkades itu, Pemkab Kampar mengadakan rapat gabungan yang dihadiri pihak dari 6 desa penggugat, bertempat di aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Selasa (17/12/2019).

Rapat yang dipimpin secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Kampar Yusri itu, turut dihadiri anggota Tim Fasilitasi Penyelesaian Pilkades yang terdiri dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Inspektorat, Bagian Tata Pemerintahan, dan Bagian Hukum Setdakab Kampar.

Dikatakan Yusri, rapat yang digelar merupakan tindak lanjut dari tahapan pelaksanaan pilkades serentak yang mana tahapan ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti gugatan dari calon atau pihak-pihak yang berkeberatan terhadap pelaksanaan ataupun hasil dari pilkades serentak. 

Panitia pelaksanaan memanggil pihak terkait dari pihak keberatan, panitia pemilihan dan pengawas kecamatan untuk dimintai keterangan.

Hasil keterangan yang disampaikan oleh masing-masing pihak yang dipanggil akan menjadi bahan pertimbangn bagi tim untuk memberikan pertimbangan bagi bupati terhadap gugatan yang dilayangkan.

Menurut Yusri, keberatan dengan hasil pemilihan yang disampaikan oleh 6 desa bersangkutan merupakan hal wajar.

"Pemerintah Kabupaten Kampar akan  menyelesaikan sengketa Pilkades ini dengan seadil-adilnya, sepanjang tidak keluar dari koridor dan peraturan yang ada," tegasnya. (hms/ton)