Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, menyiapkan bantuan pangan darurat bagi warga miskin yang tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sembilan bahan pokok (sembako).

Walikota Pekanbaru Firdaus mengatakan, bantuan darurat akan diberikan kepada warga bersangkutan setelah mendapat klasifikasi dari RT/RW setempat yang menyatakan jika warga tersebut memang belum pernah mendapat bantuan sembako.

"Jika masih ada yang tercecer datanya, mungkin pada saat disampaikan pak RT/RW inputnya tertinggal, kita masih standby di posko BPBD ada paket-paket darurat. Kalau satu hari sampai 10-20 paket, ada disitu," ujarnya usai acara pelepasan 30 ribu paket bantuan sembako tahap dua, di halaman MPP Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (9/5/2020).

Untuk pendataan warga miskin yang tidak mendapat sembako tahap satu dan dua, sebut walikota, merupakan kewenangan RT/RW selaku perpanjangan tangan pemerintah.

"Karena merekalah yang bersentuhan langsung dengan warga. Ketua RT/RW lah yang mengetahui kondisi warga tersebut apakah layak atau tidaknya mendapatkan bantuan," ucapnya.

Selain dilaporkan melalui RT/RW, lanjut walikota, warga miskin yang tidak mendapat bantuan sembako juga bisa mengadukannya melalui posko BPBD di halaman MMP Pekanbaru atau menghubungi call center penanganan Covid-19 Pekanbaru di nomor 112.

"BPBD harus standby. Kalau ada pengaduan ke posko, langsung verifikasi sama pak RT pak RW tempat tinggalnya. Kalau benar, langsung kirim bantuan sembako ketempat tinggalnya, karena bisa saja waktu input data tercecer," ujarnya.

Untuk diketahui, pemerintah kota saat ini tengah mendistribusikan sebanyak 30 ribu paket sembako bagi warga penerima yang terdampak Covid-19. Sembako tahap dua ini secara keseluruhan didanai melalui APBD 2020.

Pada tahap satu lalu, pemerintah kota juga sudah menyalurkan bantuan sembako sebanyak 15.625 paket. Bantuan ini untuk beras bersumber dari cadangan beras pemerintah dan lauk pauknya ditanggung melalui APBD Kota Pekanbaru. (abd)