Belajar Tatap Muka Terbatas Tunggu Hasil Pemetaan Zona Corona

Senin, 23 November 2020 - 21:27:50 WIB Cetak

Ismardi Ilyas

Betuah Pekanbaru - Penerapan belajar tatap muka terbatas tingkat SMP negeri di Kota Pekanbaru, hingga kini masih menunggu hasil pemetaan sebaran wabah corona oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Ismardi Ilyas menyebutkan, setelah ada penetapan zona oleh Satgas Covid, pihaknya baru akan menentukan sekolah mana saja yang busa melangsungkan pertemuan terbatas tersebut.

"Jadi kita tunggu hasil pemetaan dulu. (Saat ini) pemetaan masih berlangsung," ungkapnya, Senin (23/11/2020).

Melalui penetapan zona, kata Ismardi, nantinya sekolah yang melangsungkan belajar tatap muka tidak lagi tersebar di 12 kecamatan, tapi hanya sekolah yang berada di zona kuning.

"Pada pertemuan terbatas nanti, peserta didik di sekolah hanya melakukan konsultasi pembelajaran tertentu. Peserta didik lebih bersifat bimbingan dan tidak melakukan pembelajaran seperti biasanya," ucap dia.

Mereka hanya melakukan pertemuan terbatas dalam kurun waktu maksimal 2-3 jam. Pertemuan terbatas ini dilakukan hanya satu kali dalam seminggu. 

"Tetap SMP negeri dulu yang menerapkan pertemuan terbatas ini. Bagi sekolah yang berada di kecamatan zona kuning, dan berada di wilayah pinggiran," tutupnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Pekanbaru Zaini Rizaldy menyebutkan, dalam pemetaan itu tim dari Satgas Covid akan menetapkan zona atau wilayah yang diusulkan untuk melangsungkan belajar tatap muka terbatas.

"Jadi saat ini pemetaannya masih berjalan. Tahapannya kemungkinan sampai awal pekan ini," ujarnya.

Disampaikan Zaini, terdapat sejumlah indikator yang dijadikan pertimbangan dalam pemetaan tersebut. Di antaranya penurunan jumlah kasus positif, penurunan jumlah kasus suspek dan  penurunan jumlah kasus meninggal.

Indikator lainnya penurunan jumlah kasus yang dirawat di rumah sakit.

"Lalu indikator lainnya pemeriksaan sampel selama dua pekan terakhir, positive rate dan jumlah ruang isolasi di rumah sakit rujukan," terang Zaini.***



Baca Juga Topik #pendidikan+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+