PUPR akan Kerahkan Alat Berat Bersihkan Ponpes Al Ihsan dari Lumpur Semburan Gas

Kamis, 11 Februari 2021 - 23:45:39 WIB Cetak

Kondisi bangunan Ponpes Al-Ihsan Boarding School di Jalan Tujuhpuluh, Kecamatan Tenayan Raya, yang rusak parah akibat semburan gas disertai lumpur. (foto istimewa)

Betuah Pekanbaru - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, akan mengerahkan satu unit alat berat guna membersihkan lumpur dari semburan gas yang terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ihsan.

Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyebutkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau dan camat setempat untuk pengerahan alat berat tersebut.

"Jadi ada satu alat berat yang akan kita turunkan untuk meratakan tumpukan material dari semburan gas," ungkapnya, Kamis (11/2/2021).

Di samping itu, kata Indra, pemerintah kota juga berencana membantu pengelola Ponpes Al Ihsan memperbaiki kerusakan bangunan akibat material yang bersumber dari semburan gas.

"Jika memang lokasi ponpes Al-Ihsan yang terkena semburan lumpur masih bisa digunakan, kita akan membantu membenahi bagian gedung yang rusak supaya bisa kembali digunakan," ucapnya.

Sementara untuk semburan gas sendiri, disampaikan Indra sudah jauh berkurang dari hari-hari sebelumnya.

"Infromasi terkahir, saat ini semburan lumpur yang keluar di area tersebut sudah tidak besar lagi dan relatif jauh berkurang dari sebelumnya. Memang sudah dalam kondisi aman. Kita terus berkoordinasi dengan provinsi untuk penanganan ini," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, semburan gas bumi yang terjadi di kawasan Ponpes Al-Ihsan Boarding School di Jalan Tujuhpuluh, Kecamatan Tenayan Raya, mulai merusak sejumlah bangunan di kawasan itu.

Semburan gas bercampur lumpur tersebut terus keluar dari penggalian sumur bor sejak Kamis (4/2/2021) sore kemarin.

Pimpinan Ponpes Al-Ihsan Boarding School Muhammad Akhyar Rifqi menjelaskan awalnya pihaknya ingin membuat sumur bor untuk kepentingan santri sehari-hari. Karena selama ini santri menggunakan air dari danau dan sangat tidak layak dipakai mandi dan mencuci.

"Ini sumur kedua kita bor. Dulu dekat masjid, juga mengeluarkan gas. Jadi kita tutup, cuma hanya 6 jam selesai," ungkapnya.

Kemudian, terang dia, pihak pesantren mendatangkan pengebor, yang mengerjakan sumur bor di perkantoran walikota. Menurutnya, yang menentukan titik bor juga pekerja bor.

Setelah dibor dengan kedalaman 115 meter lobang galian mengeluarkan air. Namun pada saat pipa diangkat, bersamaan ternyata keluar gas.

"Material belum ada, masih gas saja. Saat keluar gas kita putuskan untuk evakuasi santri. Saat itu masih normal, belum ada yang rusak. Kita langsung evakuasi ke pesantren pusat yang ada di Kubang," paparnya.

Namun pada Kamis malam, kondisi semakin parah lantaran semburan gas juga disertai material padat. Kondisi itu yang menyebabkan kerusakan di sekitar pondok pesantren.

"Yang rusak asrama, aula, kelas, masjid pun kena. Sekitar 12 meter nyembur ke arah barat. Semua, barang-barang kita pindahkan ke Kubang," paparnya. (abd)



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+