Betuah Pekanbaru - Sebanyak 85 pengunsi Rohingya asal Myanmar yang dikarantina di tempat penampungan di Wisma D'Coop II, Jalan Cipta Sari, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, akhir pekan ini akan mulai menghirup udara bebas.

Mereka akan mengakhiri masa karantina pasca direlokasi dari tempat penampungan di Provinsi Aceh ke Kota Pekanbaru pada 18 Mei lalu.

Secara keseluruhan, ada 119 pengungsi Rohingnya yang dipindahkan ke Kota Bertuah. Namun, 34 orang di antaranya melarikan diri dari tempat penampungan di D'Coop II.  Yang mana 26 orang kabur tanggal 24 Mei dan 8 lainnya tanggal 2 Juni 2022.

Kepala Kesbangpol Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian menyebutkan, usai menjalani karantina nanti, para pengungsi akan diperbolehkan keluar dari tempat penampungan dan berinteraksi dengan dunia luar.

"Mereka kan bukan tahanan, bukan pula orang yang menakutkan. Jadi setelah dikarantina selama satu bulan, mereka sudah boleh keluar dari pengungsian untuk membeli keperluaannya atau juga berinteraksi dengan dunia luar," ucapnya, Senin (13/6/2022).

Para pengungsi, kata Zulfahmi, diberi kelonggaran untuk keluar dari tempat pengungsian mulai dari pukul 06.00 WIB sampai 22.00 WIB. Bagi yang tidak masuk tempat penampungan secara tepat waktu, petugas akan melakukan pengecekan.

"Nanti petugas akan mengunjungi kamarnya dan meminta kawan lain untuk menelpon kalau memang ada yang tidak pulang. Kita tunggu satu-dua hari. kwalau tidak kembali, itu mungkin kabur," ujarnya.

Selama berada di luar tempat penampungan, lanjut pria yang akrab disapa Bang Zoel ini, para pengungsi akan dilengkapi dengan kartu identitas yang dikeluarkan oleh UNHCR.

"Kemanapun mereka pergi, itu wajib dibawa seperti pengungsi lainnya," tegas dia.

Lebih lanjut disampaikannya, sejak adanya penambahan petugas penjagaan yang berjumlah 8 orang ditambah pengawasan CCTv, belum ada percobaan kabur oleh pengungsi Rohingya. (rki)