Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, kini mulai melakukan pendataan lahan tidur di tiap-tiap kecamatan.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdako Pekanbaru Syoffaizal menyebutkan, saat ini sudah ada laporan dari sejumlah kecamatan seperti Rumbai Timur 14 hektar, Tuah Madani 2 hektar dan Payung Sekaki 1 hektar.

"Kemudian di Kulim katanya ada 300 hektar, nanti kita klarifikasi lagi," ujarnya, Senin (5/9/2021).

Disampaikan Syoffaizal, pendataan lahan tidur tersebut bertujuan untuk mengalakan penanaman cabai dan bawang merah sebagai salah satu upaya menekan inflasi.

"Pemicu inflasi ini kan salah satunya karena kenaikan harga seperti cabai merah, bawang dan telur. Jadi untuk menekan inflasi, bapak Pj walikota mengajak warga menanam cabai. Untuk itu butuh lahan, maka kita data lahan kosong di kecamatan," ucapnya.

"Dengan cara menanam, minimal kita bisa memenuhi kebutuhan harian sehingga bisa menekan inflasi," ulas Syoffaizal.

Berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan), lanjut dia, kebutuhan cabai merah dan bawang mencapai 140 ton per minggu.

"Ini kalau kita tanam, butuh luas lahan 160 hektar," paparnya.

Lebih jauh disampaikan Syoffaizal, pemanfaatan lahan tidur telah memiliki dasar hukum berupa Peraturan Walikota (Perwako) Pekanbaru Nomor 213 Tahun 2020 tentang Pemanfaatan Lahan Tidur.

"Perwako ini nanti ada turunannya SK (surat keputusan) penginventarisir lahan tidur, linknya Dinas Pertanian dan akan melibatkan camat dan lurah," tutupnya. (rki)