Betuah Pekanbaru - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru menyebutkan, keberadaan Pak Ogah atau sejumlah orang yang suka mangkal di tempat putar balik kendaraan, bukanlah solusi untuk mengatur lalu lintas.

Pasalnya, kehadiran Pak Ogah yang kini semakin menjamur di tempat putar balik kendaraan atau U-Turn itu malah menimbulkan keresahan karena kerap memicu terjadinya kemacetan terutama di jam-jam sibuk.

Kepala Dishub Kota Pekanbaru Yuliarso mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan penertiban terhadap Pak Ogah ini. Namun, mereka kucing-kucingan dengan petugas yang melakukan penertiban.

"Kami bersama Forum Lalu Lintas sudah beberapa kali melakukan penindakan. Kita bawa ke kantor polisi, bahkan sempat sampai kita tahan mereka beberapa hari," ungkapnya, Selasa (10/1/2023).

Menurut Yuliarso, Pak Ogah yang berharap uluran tangan pengendara saat membantu menyeberangkan kendaraan sama halnya dengan gelandangan dan pengemis (gepeng). 

Untuk itu, pihaknya juga berharap ada andil Dinas Sosial dalam melakukan penertiban.

Kemudian kepada pengendara, ia menghimbau agar tidak memberikan uang kepada Pak Ogah karena hal itu akan membuat mereka semakin menjamur.

"Jadi kepada pengendara, kami harapkan tidak memberikan tips kepada Pak Ogah ini. Karena penindakan yang kita lakukan tidak membuat mereka jera. Tapi kalau pengendara tidak memberikan tips, Pak Ogah ini akan berhenti dengan sendirinya," tutup dia.

Seperti diketahui, hampir setiap U-Turn di dalam Kota Pekanbaru selalu ditempati Pak Ogah. Mereka membantu pengendara menyeberangkan kendaraan dengan harapan diberi imbalan rupiah.***