Betuah Pekanbaru - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, akan segera melakukan pemasangan rambu larangan bagi truk atau kendaraan bertonase melintas di jalan dalam kota.

Keberadaan rambu larangan tersebut diperlukan sehingga bagi truk beronase yang nantinya masih melintas di dalam kota bisa diberikan penindakan di lapangan.

Penindakan sendiri sejalan dengan Surat Keputusan (SK) Walikota Pekanbaru Nomor 649 Tahun 2019 tentang Jalur Angkutan Kota. Yang mana untuk kendaraan bertonase berat tidak dibenarkan masuk ke jalan dalam kota mulai pukul 05.00 sampai pukul 22.00 WIB.

"Jadi harus dilengkapi dulu dengan rambu-rambu larangan, pengarahan, pemberitahuan dan lainnya sehingga nanti konsekuensinya ada pelanggaran rambu," ucapnya, Jumat (13/1/2023).

Nantinya, terang dia, rambu larangan itu akan dipasang di sejumlah ruas jalan yang memang sering dilintasi truk bertonase seperti di Jalan Kaharudin Nasution dan Jalan Soebrantas.

"Konsepnya itu dari timur ke barat. Jadi dari Pandau masuk dari lintas timur masuk ke Jalan Kaharudin Nasution, tidak boleh lagi masuk Arengka dan Jalan Soebrantas tapi harus lurus ke Jalan Kubang Raya," ungkapnya.

"Kemudian dari Kubang Raya belok kiri masuk ke Bangkinang. Kalau mau ke Sumbar atau ke Rokan Hulu, itu masuk Jalan Garudia Sakti. Untuk yang ke utara masuk ke Jalan Arengka dia di ujung Garuda Sakti masuk ke Jalan Air Hitam," urai Yuliarso menambahkan.

Lebih jauh disampaikan, sebelum larangan angkutan tonase berat benar-benar diberlakukan, pihaknya juga akan melakukan sosiasiasi kepada pengusaha angkutan barang. Hal ini menurut Yuliarso penting agar nanti tidak menjadi gejolak saat aturan diberlakukan di lapangan.

"Kami juga akan berkomunikasi kembali dengan Forum lalu lintas Riau," tutup Yuliarso.

Seperti diketahui, aktivitas truk bertonase yang kerap melintas di jalan dalam kota mendapat keluhan warga. Pasalnya, truk bertonase sering memicu terjadinya kemacetan hingga kecelakaan lalu lintas.***