Betuah Pekanbaru - Stunting atau gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam jangan waktu panjang di Kota Pekanbaru, pada 2023 ini mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil survei oleh salah satu lembaga survei, angka prevalensi stunting di Pekanbaru saat ini meningkat 5,4 persen atau naik menjadi 16,8 persen dari tahun 2022 lalu yang sempat turun di angka 11,4 persen.

"Kenaikan di survei tentu menjadi cambuk bagi kita," ucap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin, Selasa (28/2/2023).

Dalam survei tersebut, kata dia, terdapat sebanyak 700 anak yang dijadikan sampel.

"Dari 700 itu, 115 orang ada hubungannya dengan stunting. Baik dari tinggi badan, berat badannya, maupun pengetahuannya. Ke depan tentu perlu kita tingkatkan lagi penanganannya," ujar Amin.

Disampaikannya juga, sampel survei yang dilakukan secara acak itu sebagian besarnya merupakan anak yang memang tidak pernah dibawa ke posyandu oleh orang tuanya.

"Untuk itu, posyandu ini harus kembali kita berdayakan dengan maksimal. Warga juga kita imbau agar lebih antusias ke posyandu untuk mencegah potensi stunting pada anak-anak," ajaknya.

Roadshow Daring

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy akan melakukan roadshow secara daring ke Provinsi Riau.

"Sesuai jadwal, roadshow daring Menko PMK ke Riau dilaksanakan tanggal 9 Maret mendatang. Roadshow ke Riau karena stunting di Riau masih tinggi secara nasional," kata Plt Asisten III Bidang Administrasi Umum Setdako Pekanbaru Syoffaizal, Senin (27/2/2023).

Roadsow sendiri bertujuan untuk mengidentifikasi isu, kendala dan percepatan penurunan stunting masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Riau.

"Kemudian juga untuk mendiskusikan soal kendala dalam percepatan penurunan staunting," ungkapnya.

Berdasarkan agenda, pada roadshow Menko PMK nanti ada tiga daerah yang akan ekspos persoalan stunting di antaranya Kabupaten Inhil, Siak, dan Rokan Hulu.

"Namun demkian, kita tetap mempersiapkan bahan mana tau nanti kita diminta juga persentase. Kawan-kawan dari stakeholder sudah menyatakan kesiapan, baik bappeda, Diskes, maupun Dalduk KB," tutup Syoffaizal.***