Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, menggelar lomba desain logo hari jadi Pekanbaru ke-239 tahun 2023 berhadiah jutaan rupiah.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyebutkan, lomba yang terbuka untuk umum ini dimulai dari tanggal 9 hingga 23 Mei mendatang.

"Pemenang akan memperoleh hadiah uang tunai dan piagam walikota. Lomba terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya apapun," ungkapnya, Rabu (10/5/2023).

Meski terbuka untuk umum, kata dia, namun ada beberapa syarat dan ketentuan bagi peserta lomba seperti berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), atas nama perseorangan dan peserta wajib memiliki KTP dan NPWP.

Kemudian, para peserta mesti melampirkan surat pernyataan di atas materai 10.000 yang berisi keterangan bahwa karyanya orisinil dan bukan modifikasi dari logo lain atau jiplakan dari karya yang sudah ada.

Selanjutnya, peserta mengirimkan file Original dan File Export serta foto KTP dan NPWP serta nomor handphone yang masih aktif ke email [email protected] dengan batas akhir pengumpulan pada tanggal 13 Mei 2023 pukul 23:59 WIB.

"Peserta hanya diperbolehkan mengirim 1 karya desain logo. Logo yang dilombakan tidak boleh mengandung unsur pornografi dan SARA," ujar dia.

Nantinya, lanjut indra, untuk logo yang ditetapkan sebagai pemenang hak ciptanya akan menjadi milik pemerintah kota.

"Pemerintah Kota Pekanbaru berhak sepenuhnya terhadap desain logo yang terpilih sebagai pemenang untuk melakukan penyempurnaan/penyesuaian/ modifikasi/perubahan atas karya tersebut, baik dengan cara melibatkan pembuat karya atau pihak lain. Tanpa adanya kewajiban memberi royalty kepada pemenang," tegas dia.

Untuk pengumuman pemenang sendiri akan diumumkan pada tanggal 17 Mei 2023 melalui Instagram dan Facebook @kontak_pemko_pekanbaru, website resmi Pemerintah Kota Pekanbaru www.pekanbaru.go.id.

Yang mana untuk peserta peraih juara satu bakal mendapatkan hadiah sebesar Rp3 juta, juara dua Rp2 juta dan juara tiga Rp1 juta.

"Pemenang dapat dibatalkan atau didiskualifikasi apabila terbukti jika karya yang dilombakan bukan orisinil, tapi merupakan hasil menyontek atau meniru," tutupnya.***