Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, belum ada menerima kebutuhan anggaran dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk melakukan intervensi harga cabai yang melonjak sejak sepekan terakhir.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyebutkan, intervensi harga cabai menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) mesti ada pengajuan anggaran dari OPD teknis.

"OPD-nya harus menyusun anggaran berapa kebutuhan dia untuk melaksanakan kegiatan tersebut," ujarnya, Kamis (9/11/2023).

Nantinya, kata Indra, anggaran yang dibutuhkan guna mengintervensi harga cabai itu akan disampaikan ke Pj walikota setempat untuk disetujui dan kemudian diajukan ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

"Nanti BPKAD akan memindahkan atau menggeser dari rekening BTT ke rekening OPD yang akan menggunakan sesuai peruntukannya," terang dia.

Disampaikan Indra, tahun ini Pemko Pekanbaru telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk BTT. Anggaran yang tersedia bisa digunakan untuk pelaksanaan kegiatan yang memang tidak dianggarkan di APBD.

"Misalnya terjadi wabah yang tidak dianggarkan khusus dalam APBD, itu bisa menggunakan BTT. Atau mungkin soal inflasi. Kita di inflasi kan ada barang langka, kita di sini kita butuh bagaimana untuk menurunkan harga itu. Maka kita bisa melakukan subsidi transportasi kepada barang langka ini, itu bisa gunakan dana BTT," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Pj Walikota Pekanbaru Muflihun menyatakan jika pemerintah kota akan melakukan berbagai upaya guna menurunkan harga cabai. Salah satunya melakukan intervensi menggunakan BTT.

Anggaran BTT sendiri akan digunakan untuk mensubsidi biaya angkutan kendaraan dari luar daerah yang memasok cabai khusus ke Kota Pekanbaru.

Seperti diketahui, harga bahan kebutuhan pokok di antaranya cabai mengalami lonjakan harga di pasaran. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada cabai rawit setan yang menembus angka Rp100 ribu per kilogram (kg). Sementara untuk cabai merah bukit menginjak angka Rp70 ribu, dan cabai merah jawa Rp60 ribu per kg.***