Harga Sejumlah Komoditas Pangan Melonjak, Pekanbaru Alami Inflasi 7,04 Persen

Senin, 29 Januari 2024 - 12:46:45 WIB Cetak

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution

Betuah Pekanbaru - Kota Pekanbaru, Riau, di Januari 2024 ini mengalami inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu sebesar 7,04 persen. Angka itu meningkat dari inflasi 2023 lalu di angka 2,05 persen.

Meski ada kenaikan, namun Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyatakan jika secara statistik inflasi di Kota Bertuah masih melandai.

"Secara statistik, inflasi kita itu memang masih landai. Kalau kita lihat dari trend kemarin di 2024 kita di 7,04 persen, tetapi di 2023 kita 2,05 persen. Artinya masih sesuai dengan reng yang ditargetkan oleh Pemerintah Pusat," ucapnya, usai mengikuti rapat koordinasi dalam rangka pengendalian inflasi tahun 2024 secara virtual dengan Kemendagri, Senin (29/1/2024) pagi.

Dari laporan yang diterima, kata Indra, saat ini terjadi kenaikan harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai merah, cabai rawit dan minyak goreng.

"Cabe merah itu ada kenaikan per kilonya itu lebih kurang Rp857. Jadi rata-rata di lapangan itu Rp 52 ribu (per kilo) sekarang. Terus cabai rawit itu mengalami kenaikan lebih kurang Rp2.700 per kilonya. Jadi di lapangan itu sekarang di angka Rp54.143 (per kilo)," ungkapnya.

"Kemudian minyak goreng curah itu di lapangan itu dijual di angka Rp16 ribu. Jadi HET nya itu mestinya di Rp14 ribu. Jadi ini yang harus kita komunikasikan, kita awasi, kita koordinasikan dengan berbagai pihak untuk bisa dijual stabil," ulasnya.

Di samping itu, lanjut Indra, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus melakukan berbagai langkah untuk mengendalikan inflasi seperti menggelar pasar murah dan melakukan pengawasan terhadap distributor.

"Lalu kita juga ada kerjasama antar daerah. Daerah-daerah penghasil cabai dan lain-lainnya itu, kita tetap komunikasi. Kemudian kalau memang mendesak, tetap menggunakan subsidi transportasi," terangnya.

"Kkita juga tetap melakukan pengawasan terhadap distributor, baik itu minyak goreng, kemudian cabai, beras dan lain-lain itu diawasi. Kemudian kita aktif melakukan pasar-pasar murah atau gerakan pangan murah," tutupnya menambahkan.***



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+