Betuah Pekanbaru - Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri SE MM, mempertanyakan kesiapan dari PT Bina Riau Sejahtera (BRS) dalam mengelola sampah.

Sebab, tumpukan sampah yang kembali terjadi sejak awal Januari, hingga kini tak kunjung mampu diatasi PT BRS selaku pemenang lelang jasa angkutan sampah tahun 2024.

"Sebenarnya pihak ketiga pemenang lelang angkutan sampah ini sudah siap atau belum? Seandainya sudah siap, kenapa (pengangkutan) sampah itu masih terkendala?," tanya Azwendi, Kamis (4/1/2024).

Tumpukan sampah yang mulai menggunung di pinggiran Jalan Lembah Raya, 2 Januari 2024. (foto/int)

Untuk itu, ia akan merekomendasikan ke Komisi IV agar melakukan pemanggikan terhadap manajemen PT BRS bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru.

DPRD melalui komisi IV, terang Azwendi, mesti mempertanyakan sistem pengangkutan sampah yang diterapkan oleh PT BRS.

"Kesanggupan PT BRS ini harus dipertanyakan untuk mengelola wilayah kerja yang terbilang luas. karena PT BRS memenang lelang dua zona angkutan sampah yang mencakup 12 kecamatan," ujarnya.

Tumpukan sampah yang masih terdapat di Kota Pekanbaru tepatnya di Jalan Hangtuah Ujung, 4 Januari 2024.

Menurut Azwendi, kinerja PT BRS dalam mengatasi tumpukan sampah di awal pekerjaan akan menjadi catatan penting agar pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru ke depannya bisa lebih maksimal.

"Karena tumpukan sampah saat ini tidak hanya terdapat di jalan-jalan protokol saja, tapi di pemukiman warga juga terjadi hal yang sama," tutupnya.

Seperti diketahui, PT BRS memenangkan lelang jasa angkutan sampah Pekanbaru untuk tahun 2024 di dua zona sekaligus yakni zona satu dan zona.

Dua zona yang menjadi tanggung jawab PT BRS meliputi 12 kecamatan di antaranya Kecamatan Tuah Madani, Binawidya, Marpoyan Damai, Bukit Raya, Sail, Pekanbaru Kota, Lima Puluh, Kulim, Tenayan Raya, Sukajadi, Senapelan dan Payung Sekaki. (Galeri)