Betuah Pekanbaru - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru, menyebutkan jika porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan pemerintah.

Standar gizi MBG sendiri mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.

Untuk MBG, satu porsinya terdiri dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayuran segar, buah-buahan lokal, serta sumber lemak sehat. Kemudian ada juga kalsium seperti susu.

"Jadi menurut kami, porsi MBG ini sudah standar," kata Kepala Disketapang Kota Pekanbaru Muhammad Jamil, Kamis (18/9/2025), menyikapi adanya keluhan terkait porsi MBG khususnya bagi peserta didik tingkat SMA yang terlalu sedikit.

Ia menyampaikan, program MBG yang mulai dijalankan Pemerintah Pusat di 2025 ini bukan hanya sekedar memberi makan, tapi bagaimana gizi anak bisa tercukupi sesuai kebutuhan.

"Untuk kelas 1 sampai kelas 4 (SD), itu memang porsinya mungkin lebih sedikit dari kelas lima ke atas. Itu menyesuaikan dengan kebutuhan anak," ujarnya.

"Porsi ini juga tidak bisa kita ukur dengan sedikit banyaknya, tapi harus sesuai standar gizi. Kadang nafsu makan kita kan juga berbeda, ada yang banyak, ada yang sedikit. Di MBG ini, porsinya disamakan sesuai standar gizi," ulas Jamil.

Namun demikian, ia menyatakan jika keluhan peserta didik terkait porsi dan menu MBG tetap harus menjadi perhatian bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku mitra Badan Gizi Nasional (BGN).

"Umpamanya anak-anak kurang selera dengan menunya, nanti mungkin bisa diganti dengan menu yang lain," tutup Jamil.

Seperti diketahui, saat ini sudah terdapat sebanyak 27 dapur umum MBG di Kota Pekanbaru. Untuk satu dapur mampu melayani atau menyediakan 3.000 hingga 3.500 porsi MBG per hari.

Jika disesuaikan dengan jumlah peserta didik tingkat SD hingga SMA yang mencapai 400 ribu orang, maka diperlukan sekitar 100 hingga 200 dapur umum MBG di Kota Pekanbaru.***