Gubernur Riau Syamsuar meninjau stand pameran Kabupaten Siak pada MTQ Riau ke-38 di Kabupaten Kampar, Minggu (24/11/2019).
BETUAH.COM, BANGKINANG - Stand pameran Kabupaten Siak di areal kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-38 tingkat Provinsi Riau tahun 2019 di Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar pada Minggu (24/11/2019) diserbu pengunjung.
Dari data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Siak, hanya berselang tiga jam setelah Pameran Bazar Ekonomi Kreatif dan pameran MTQ dibuka secara resmi, jumlah pengunjung yang datang ke stand Kabupaten Siak mencapai 500 lebih.
Para pengunjung yang berdatangan rata-rata mengincar produk unggulan dan khas yang sudah terkenal dari Negeri Istana, seperti kuliner khas melayu Siak, tenun Siak, dan aneka model tanjak yang dipajang bersamaan berbagai produk unggulan lainnya yang dipamerkan Dinas Perdagangan Perindustrian.
"Mereka rata-rata datang untuk mencicipi ragam kuliner khas asal Kabupaten Siak yang dihidangkan secara gratis. Di antaranya ada roti canai, roti jala kuah manis sari kaya, rujak serut kuah kacang, mie sagu goreng, dan mi goreng kuning," urai Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Siak Amir Ikhsan.
"Di samping itu, kita juga menghidangkan aneka buah-buahan dan minuman khas laksmana mengamuk dan es kesturi," ulas dia.
Tak hanya berburu aneka kuliner tradisional, para pengunjung, sebut Amir, juga berburu aneka tenun Siak dan tanjak yang sudah dikenal luas masyarakat, karena nilai estetika dan kualitasnya yang sudah tidak diragukan lagi.
"Yang paling dicari itu tanjak motif tenun Siak printing yang kita jual seharga rata-rata 50 ribu rupiah, tanjak tenun Siak dengan rentang harga antara 150-350 ribu rupiah. Tadi saja sebelum stand kita dibuka dan dikunjungi Bapak Bupati Siak Alfedri dan rombongan, 15 buah tanjak dan 2 songket tenun sudah terjual kepada pengunjung. Insyaallah kalau stok habis, kita siap mendatangkan kembali produknya dari Siak," ucapnya.
Sepanjang pelaksanaan pameran ekonomi kreatif yang dilaksanakan selama tujuh hari, pada tanggal 24 November hingga malam penutupan MTQ Tanggal 30 November ke depan, stand Kabupaten Siak akan memamerkan sejumlah produk unggulan Kabupaten Siak seperti aneka tenun dan tanjak, makanan dan cinderamata yang diproduksi para pengrajin Negeri Istana.
"Untuk tenun Siak, motif Tampuk Manggis dan Pucuk Rebung, produk yang masih tersedia di antaranya kain sampin untuk laki-laki yang dijual seharga 450 ribu, songket tenun perempuan seharga 650 ribu. Selain itu juga ada Kain Batik Siak motif Pucuk Paku Istana dan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TSAL) seharga 150 ribu hingga 325 ribu rupiah, dengan luas bidang kain antara 2-3 meter," papar Amir.
Sementara untuk berbagai produk kuliner, aneka panganan unik dan menarik tampak menghiasi rak pajangan yang disediakan didalam stand, di antaranya Teh Bunga Telang Organik yang membawa Bungaraya memenangkan Anugerah Pemuda Pelopor Tingkat Nasional, Kue Pilin Steak Ubi Balado dan Keripik Tiwul Ubi Ungu dari Tualang, Abon Ikan Patin Dendeng Sayur Ikan Patin dari Sungai Mandau, Jelly Nanas dan Kue Bangkit dari Siak Sri Indrapura, serta Manisan Ceremai dari Sungai Apit.
"Sesuai arahan bapak Bupati Siak Alfedri dan Bapak Kadis Dagperind Wan Ibrahim Surji, kita menampilkan ragam produk baru kuliner dan cinderamata yang unik dan khas, sebagian produk hasil pengembangan dari pelatihan yang pernah kita buat, sebagian lagi memang sudah ada sebelumnya. Selain aneka kerajinan kayu bermotif Kerajaan Siak, kerajinan dari lidi sawit dan sepatu tas sulaman dari tali kur produk masyarakat Mempura, yang tidak kalah menarik itu kita punya produk meja bundar dari KUB Pemuda Kratif Bungaraya yang bernilai estetika tinggi, bermotif istana dan berbahan dasar tempurung dan batang kelapa," terang dia. (abd)