Ini Penjelasan Walikota Pekanbaru Izinkan Mal Beroperasi, Rumah Ibadah Dibatasi

Senin, 18 Mei 2020 - 22:49:02 WIB Cetak

Walikota Pekanbaru Firdaus

Betuah Pekanbaru - Walikota Pekanbaru Firdaus, memaparkan alasan pemerintah membatasi aktivitas di rumah-rumah ibadah namun tetap mengizinkan pusat-pusat perbalanjaan, mal hingga pasar tetap beroperasi di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19.

Di Kota Pekanbaru, sebut walikota, ada sekitar 1.300 masjid dan musalla. Jika semuah rumah ibadah ini tetap diizinkan beraktivitas melaksanakan shalat berjamaah lima waktu, Shalat Tarawih dan tadarus, maka dinilai lebih rawan terjadinya penularan wabah virus corona secara massal.

"1300 masjid dan musalla, bila itu kita biarkan mereka melaksanakan ibadah, kalau lima waktu dari 1.300 itu, tarok dengan jamaah Tarawih 50 orang saja, kali 1300, ada 70 ribu orang yang akan bertemu dalam waktu dan tempat yang sama. Ini tentu resiko lebih tinggi," ucapnya, Senin (18/5/2020), menanggapi pertanyaan wartawan tentang ramainya kunjungan di mal sejak beberapa hari terakhir.

Sementara mal, terang dia, di Pekanbaru hanya ada 6 titik ditambah beberapa toko yang buka selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), maka jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan rumah ibadah seperti masjid dan musalla.

"Di Pekanbaru mal berapa? Hanya ada 6. Begitu juga dengan toko yang buka, berapa? Ini masih juah sedikit dari jumlah masjid," ujarnya.

"Kemudian orang yang datang ke toko tidak dalam waktu yang sama. Paling dalam 1 toko orang paling banyak datang 1, 2 bahkan 3 orang, tidak adalah satu toko itu ramai-ramai sampai 10 orang, tempatnya kecil, sempit. Kemudian mal itu juga lebih luas ruang geraknya, artinya physical distancing masih bisa terjaga," ulasnya.

"Bahkan ada juga mal yang menentukan pengunjungnya hanya sekian orang. Di pintu mal itu sudah ada pengaturan, dengan perhitungan sekian banyak, kemudian tidak boleh berlebih. Kalau sudah keluar baru masuk (pengunjung baru)," lanjut walikota.

Begitu juga dengan pasar. Disampaikan walikota, di Pekanbaru hanya ada 16 pasar baik yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta. Pasar diizinkan tetap beroperasi karena untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kalau pasar tutup, bagaimana kita mau berbelanja kebutuhan. Maka kita harapkan terus dibuka dengan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Ini juga agar krisis ekonomoni tidak semakin parah," tutupnya. (abd)



Baca Juga Topik #Pekanbaru+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+