Betuah Pekanbaru - Walikota Pekanbaru Firdaus menyebut, pandemi Covid-19 tidak hanya menyebabkan bencana di banyak negara, akan tetapi juga membawa faedah atau manfaat.

"Covid tidak hanya membawa bencana, tapi juga faeda. Karena apa yang kita alami dalam covid, kesusahan kita, ini juga membuat kecerdasan kita muncul, (ada) inovasi," ucapnya, Rabu (17/6/2020).

Manfaat yang dimaksud walikota, seperti petani di Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir, Tikno, yang membuat inovasi dengan mengolah ubi kayu menjadi dodol.

Inovasi itu didapat Tikno, saat Kota Pekanbaru menberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus rantai penyebaran wabah corona. Akibatnya, ubi hasil pertanian tak laku dijual.

"Pak Tikno, ubinya tidak laku saat covid tinggi kemarin, pada saat kita PSBB, sehingga beliau mencari inovasi, bagaimana ubi ini bisa diolah dari pada dijual murah, rugi. Maka dibuat dodol ubi, bahasa melayu nya kelamai," ujar walikota.

"Pertama (memproduksi) gagal, kedua setengah jadi, ketiga Alhamdulillah masyatakat suka dan sekarang mulai diproduksi. Formulanya ubi, ada kelapa, gula aren dan gula putih. Saya sudah cicipi, rasanya enak, lembut," ulasnya menceritakan.

Walikota pun mengapresiasi inovasi usaha rumahan yang inovatif tersebut. Untuk itu, walikota memerintahkan kepada Dinas Pertanian mengusulkan anggaran di APBD Perubahan 2020 untuk membantu mengembang usaha dodol ubi pak Tikno.

"Kepada Dinas Pertanian, karena kata pak Tikno, ini kuali pinjam, mesin pengola juga pinjam, jadi programkan di APBD perubahan untuk membantu kelompok tani yang dipimpin pak Tikno," pintanya.

Kemudian kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) diminta melakukan pembinaan tentang kemasan dan Dinas Kesehatan tentang higienis makanan.

"Karena mesti dibimbing sehingga bisa diproduksi secara banyak. Hasil inovasi ini mesti dipatenkan sebagai industri hilir," tutup walikota. (abd)