Betuah Siak - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak, mulai hari ini, Senin 22 Juni 2020 kembali membuka Istana Siak Sri Indrapura pasca ditutup sementara selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu.

"Setelah PSBB tidak diperpanjang, Kabupaten Siak memasuki tahapan normal baru. Pemkab Siak mulai membuka objek wisata Istana Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah pada hari ini," kata Bupati Siak Alfedri, Senin (22/6/2020).

Meski kembali dibuka untuk umum, namun pengunjung mesti mematuhi protokol kesehatan. Tidak hanya itu, untuk jumlah pengunjung dan lama kunjungan juga dibatasi sehingga tidak terjadi penumpukan pengunjung di dalam areal Istana.

"Nantinya pengunjung yang boleh masuk dibatasi maksimal sebanyak 25 orang, dan batas waktu mengunjungi selama 30 menit," ungkap Alfedri.

Untuk pengunjung yang menunggu antrian masuk ke Istana, pemerintah daerah melalui instansi terkait menyiapkan tenda khusus di luar Istana.

"Pemkab Siak melalui Dinas Pariwisata juga telah menyediakan tenda tunggu pembatasan pengunjung yang akan masuk ke dalam Istana," ucap Alfedri.

Istana Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889 M, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim.

Istana peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapuran ini selesai dibangun pada tahun 1893 M, yang saat ini berada di wilayah Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Kompleks Istana Siak memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari 4 Istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang dan Istana Baroe. Untuk Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi.

Sejauh ini, Istana Siak Sri Indrapura merupakan salah satu objek wisata di Provinsi Riau yang ramai dikunjungi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri untuk melihat peninggalan sejarah yang ada Istana tersebut. (rki)