Betuah Pekanbaru - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Pekanbaru, sepanjang 2020 ini mengaku sudah menangani sebanyak 103 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Kepala DP3A Pekanbaru Chairani menyebutkan, 103 kasus yang ditangani pihaknya itu beragam, mulai dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan seksual hingga penelantaran. Pelecahan seksual terhadap anak masih mendominasi.

"Kebanyakan anak menjadi korban kekerasan seksual," ungkapnya, Jumat (14/8/2020).

Menurut dia, kasus kekerasan terhadap perempun dan anak muncul karena makin banyak korban yang berani terbuka untuk melaporkan kekerasan yang dialaminya. 

Tim DP3A Kota Pekanbaru bersama UPT Perlindungan Perempuan dan Anak sudah menangani sebagian besar kasus yang ada. Mereka mendapati banyak pelaku dari kekerasan seksual tersebut masih orang dekat korban.

Mereka yang jadi pelaku ada yang masih punya hubungan keluarga, tetangga dan masih satu lingkungan dengan korban.

Untuk itu, Chairani mengimbau agar orangtua mengawasi anak-anaknya di rumah. Mereka yang jadi korban bukan cuma anak perempuan tapi juga anak lelaki.

Ia menyebut pihaknya juga sudah membentuk Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di kecamatan. Ada juga pendamping korban kekerasan dalam rumah tangga.

Mereka juga melakukan penyuluhan dan kordinasi dengan lintas sektor dalam uapaya pencegahan kekerasan terhadal anak di kelurahan serta kecamatan. (abd)