Betuah Pekanbaru - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekanbaru mencatat, kebutuhan darah di Ibukota Provinsi Riau tersebut cukup tinggi mencapai 250 kantong per hari.

Ratusan kantong darah itu dibutuhkan oleh 32 rumah sakit di wilayah setempat untuk melakukan tindakan medis berbagai penyakit. Saat ini kebutuhan darah terbanyak diperlukan untuk pasien Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Karena sekarang sedang musim DBD. DBD ini (permintaan) yang masuk ke kami rata-rata meminta 10 kantong darah untuk satu pasien," ungkap Ketua PMI Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Kamis (14/9/2023).

Kemudian, kata dia, kebutuhan darah terbanyak diperlukan juga untuk kemoterapi. Hal itu lantaran banyak penderita kanker yang berobat dan dirawat di rumah sakit yang ada di Kota Pekanbaru.

"Itu setiap yang mau kemo (kemoterapi) harus menambah darah. Itu kebutuhannya 5 sampai 10 kantong," ucapnya.

"Belum lagi kebutuhan (darah) untuk operasi, melahirkan, dan lain-lain. Jadi kebutuhan darah untuk 32 rumah sakit lebih kurang 250 kantor per hari," ulas Jamal.

Mengingat tingginya kebutuhan darah, PMI menghimbau warga untuk sama-sama mendonorkan darah sehingga bisa membantu warga lainnya yang membutuhkan darah.

Jika tidak ada pendonor, lanjut Jamal, tentu pihaknya tak akan bisa memenuhi kebutuhan darah ratusan kantor per hari tersebut.

"Jadi, ini perlu juga kami sampaikan bawha PMI bukan mencari darah, tapi hanya mengolah darah yang didonorkan warga. Kalau tidak ada pendonor, apa yang mau kami olah," ujarnya.

"Maka itu, kita terus menghimbau warga supaya mau mendonorkan darah. Karena sekali lagi saya sampaikan, PMI bukan bertugas mencari darah, tapi mengolah darah. Kalau ada yang donor, darahnya kita olah untuk yang membutuhkan," tutupnya menambahkan.***