Presiden Rusia Vladimir Putin
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengumumkan dirinya akan mencalonkan diri kembali dalam pemilu tahun 2024 mendatang. Pencalonan ini membuka peluang bagi Putin untuk menjabat lima periode sebagai Presiden Rusia dan semakin memperluas kekuasaannya hingga tahun 2030 mendatang.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (9/12/2023), Putin yang saat ini berusia 71 tahun telah memegang jabatan penting di Rusia sejak tahun 1999 silam dan memenangkan empat pemilu presiden. Dia sempat menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) dan Presiden Rusia dalam sistem di mana oposisi hampir tidak ada.
Pengumuman resmi soal pencalonan dirinya kembali sebagai Presiden Rusia disampaikan Putin pada Jumat (8/12) waktu setempat, ketika dirinya menghadiri acara Kremlin yang juga diikuti oleh para jajaran militer termasuk pasukan yang dikerahkan dalam pertempuran di Ukraina sejak invasi dilancarkan Februari tahun lalu.
"Saya tidak akan menyembunyikannya: Saya memiliki pemikiran berbeda pada waktu yang berbeda. Namun inilah saatnya keputusan harus diambil," ucap Putin dalam seremoni tersebut.
"Saya akan mencalonkan diri sebagai Presiden Federasi Rusia," ujar Putin mengumumkan pencalonannya kembali.
Dia berbicara dengan Letnan Kolonel Artyom Zhoga, seorang perwira militer Rusia, yang beberapa saat sebelumnya mendesak Putin untuk maju capres lagi.
"Berkat tindakan Anda, keputusan Anda, kita memperoleh kebebasan. Kami membutuhkan Anda. Rusia membutuhkan Anda," ucap Zhoga kepada Putin sebelum pengumuman itu.
Analis politik Tatiana Stanovaya menilai pengumuman Putin yang terkesan spontan dalam acara untuk veteran militer itu merupakan hal yang tidak biasa, namun sarat dengan simbolisme.
"Para pahlawan (militer) -- 'bapak-bapak Donbas' -- ingin melihat Putin kembali menjadi presiden," sebutnya.
Putin tidak akan menghadapi tantangan besar dalam upayanya meraup masa jabatan kelima, dan menurut para analis, dia kemungkinan akan mencari mandat seluas mungkin untuk menyembunyikan perselisihan domestik terkait konflik Ukraina.
Pemilu Rusia dijadwalkan akan digelar selama tiga hari mulai 15 Maret hingga 17 Maret mendatang. Lima partai besar diperbolehkan mengajukan calon mereka dalam pemilu tahun depan, namun diketahui mereka semua mendukung Kremlin dan invasi Rusia ke Ukraina.
Putin berpeluang kembali mencalonkan diri setelah amandemen Konstitusi Rusia yang kontroversial tahun 2020 lalu menghapuskan batasan dua masa jabatan presiden secara berturut-turut. Amandemen itu memungkinkan Putin kembali maju capres untuk dua masa jabatan enam tahun tambahan.
Dengan demikian, Putin akan bisa memperpanjang kekuasaannya atas Rusia setidaknya hingga tahun 2036 mendatang.
Putin telah menjabat Presiden Rusia sebanyak empat periode, yang terdiri atas tahun 2000-2008 untuk periode pertama dan kedua, kemudian tahun 2012 hingga saat ini untuk periode ketiga dan keempat.
Masa jabatan Presiden Rusia yang awalnya empat tahun, telah diperpanjang menjadi enam tahun masa jabatan sejak tahun 2008 lalu pada era pemerintahan Dmitry Medvedev -- sekutu dekat Putin.
Selain menjabat presiden, Putin juga pernah menjabat sebagai PM Rusia selama dua periode, yakni tahun 1999-2000 dan tahun 2008-2012.***