Terjadi Lonjakan Kasus Positif, Warga Riau Diajak Terapkan PSBB Mandiri

Selasa, 23 Juni 2020 - 13:49:33 WIB Cetak

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi

Betuah Pekanbaru - Warga di Provinsi Riau, diajak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara mandiri. Hal itu bertujuan untuk mengurangi sebaran wabah Covid-19 yang kini kembali mengalam lonjakan kasus.

Yang mana pada Senin (22/6/2020), terdapat penambahan sebanyak 24 kasus konfirmasi positif di Provinsi Riau. Ini merupakan tambahan terbanyak sejak virus corona mewabah di wilayah Riau.

"Masyarakat sebaiknya melakukan pembatasan sosial berskala besar secara mandiri atau digerakkan oleh masyarakat itu," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi, Selasa (23/6/2020).

Dengan terjadinya lonjakan kasus, warga disarankan agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan selalu mematuhi protokol kesehatan sehingga pandemi covid bisa diputus ratai penyebarannya.

"Bertambahnya kasus covid di Provinsi Riau, terutama di Pekanbaru, sebaiknya 1 sampai 2 minggu ke depan hindari aktivitas yang tidak wajib di luar rumah. Jaga kesehatan kita dan keluarga kita," pesan Indra Yovi. 

"Demi kita semua. Kita harus patuh pada protokol kesehatan. Untuk itu, mari kita bersama-sama menjaga kesehatan diri dan keluarga kita," ajak dia menambahkan.

Sebelumnya, Indra Yovi sudah menginformasikan bahwa per hari Senin tanggal 22 Juni 2020 di Provinsi Riau terdapat penambahan sebanyak 24 kasus baru positif Covid-19. 13 di antaranya merupakan warga Pekanbaru.

Dari data itu, total kasus positif covid di Provinsi Riau menjadi 166 orang dengan rincian 41 di antaranya masih dirawat, 117 sehat dan pulang, serta 8 lainnya meninggal dunia.

Berikut rincian penambahan 24 kasus positif Covid-19 di Riau:

Pertama yakni SZM, laki-laki usia 24 tahun, warga Kota Pekanbaru dengan riwayat perjalanan dari Jakarta.

Ke-2 E, perempuan usia 54 tahun, warga Kota Pekanbaru. Pasien W merupakan hasil tracing atau pelacakan kontak terhadap pasien positif ke-134 di Riau yang meninggal dunia yakni NC, laki-laki usia 47 tahun.

Ke-3 FA, laki-laki usia 25 tahun, warga Kota Pekanbaru. FA juga hasil tracing dari NC.

Ke-4 GSN, perempuan usia 42 tahun, warga Kota Pekanbaru yang juga hasil tracing dari pasien positif NC.

Ke-5 RD, perempuan usia 13 tahun, wara Kota Pekanbaru yang juga hasil tracing dari pasien positif NC.

Ke-6 RD, laki-laki usia 18 tahun, warga Kota Pekanbaru. RD merupakan anak dari pasien positif NC.

Ke-7 FO, laki-laki usia 23 tahun, warga Kota Pekanbaru. FO merupakan anak dari pasien positif tambahan kedua yakni E.

Ke-8 NMN, perempuan usia 43 tahun, warga Kota Pekanbaru. Pasien NMN merupakan teman sekantor dari pasien positif tambahan ke-4, GSN.

Ke-9 YA, laki-laki usia 25 tahun, warga Kota Pekanbaru. YA juga merupakan teman sekantor dari pasien positif tambahan ke-4, GSN.

Ke-10 FP, laki-laki usia 35 tahun, warga Kota Pekanbaru. FP merupakan suami dari pasien positif ke-132 di Riau yakni NY, perempuan usia 32 tahun.

Ke-11 SX, laki-laki usia 4 tahun, warga Kota Pekanbaru. SX merupakan anak dari pasien positif ke-132 di Riau yakni NY, perempuan usia 32 tahun.

Ke-12 ZJ, laki-laki usia 62 tahun, warga Kota Pekanbaru. ZJ meruapak orangtua dari pasien positif NY.

Ke-13 JOR, laki-laki usia 27 tahun, warga Kota Pekanbaru. JOR juga hasil tracing dari pasien positif NY.

Ke-14 AL, laki-laki usia 31 tahun, warga Kabupaten Indragiri Hilir dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kabupaten  Indragiri  Hilir.  AL merupakan hasil tracing dari pelaksanaan rapid test masal yang dilaksanakan oleh Kepolisian di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Indragiri  Hilir.

Ke-15 AW, laki-laki usia 34 tahun, warga Kabupaten Indragiri Hilir dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kabupaten Indragiri Hilir.  AW merupakan tenaga kesehatan yang bertugas di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan.

Ke-16 HPD, perempuan usia 41 tahun, warga Kabupaten Indragiri Hilir dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kabupaten Indragiri Hilir. HPD merupakan hasil pengembangan dari rapid test mandiri untuk keperluan keberangkatan tujuan Provinsi Sumatera Utara.

Ke-17 S, laki-laki usia 53 tahun, warga Kabupaten Indragiri Hilir dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kabupaten Indragiri Hilir.  S merupakan hasil pengembangan dari rapid test mandiri untuk keperluan keberangkatan tujuan Provinsi Sumatera Utara.

Ke-18 IS, perempuan usia 26 tahun, warga Kabupaten Indragiri Hilir dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kabupaten Indragiri Hilir. IS salah satu mahasiswa yang merupakan hasil pengembangan dari rapid test mandiri untuk keperluan keberangkatan tujuan DI Yogyakarta.

Ke-19 E, laki-laki usia 65 tahun, warga Kota Dumai dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kota Dumai. E salah seorang pedagang di pasar tradisional di Kota Dumai dan merupakan hasil pengembangan dari pengambilan m sputum masal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Dumai.

Ke-20 KTM, laki-laki usia 50 tahun, warga negara asing (Myanmar) dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kota Dumai.  KTM merupakan hasil pengembangan dari rapid test yang m dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kota Dumai.

Ke-21 WI, laki-laki usia 34 tahun, warga Kabupaten Kuansing. Riwayat perjalanan belum diketahui.

Ke-22 CA, laki-laki usia 32 tahun, warga Rokan Hulu. CA merupakan tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Rokan Hulu.

Ke-23 R, perempuan usia 68 tahun, warga Kabupaten Bengkalis. R juga tidak memiliki riwayat perjalanan dan kontak erat dengan kasus positif Covid-19.

Ke-24 IC, perempuan usia 37 tahun, warga Kabupaten Kampar. IC merupakan hasil pengembangan dari pengambilan rapid test masal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar di Tapung Hilir. 

"Kabar baiknya terdapat satu orang pasien positif yang dinyatakan sembuh yaitu nyonya P, usia 39 tahun. P merupakan pasien ke-128 yang berasal dari Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir," tutup Indra Yovi. (red)



Baca Juga Topik #kesehatan+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+