Betuah Pekanbaru - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru, siap memberikan keterangan yang dibutuhkan oleh pihak kepolisian guna keperluan penyelidikan kasus pemalsuan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).

Hal itu disampaikan Kepala Disdukcapil Pekanbaru Irma Novrita, Senin (20/7/2020) menyikapi penangkapan 4 pelaku pemalsu e-KTP oleh Polisi Sektor (Polsek) Tampan, pekan lalu.

"Kalau kita dipanggil, kita siap memberikan keterangan. Karena memang yang berkaitan dengan dokumen-dokumen kependudukan, biasanya mereka (polisi) memang meminta penjelasan kita apakah asli atau bagaimana," ucapnya.

Dari 4 pelaku yang diamankan polisi sebelumnya, Irma memastikan tidak ada satupun yang bekerja di lingkungan Disdukcapil Pekanbaru.

"Semuanya orang luar, tidak ada yang dari kita (pegawai Disdukcapil)," ungkapnya.

Terkait ratusan keping e-KTP warga yang telah dicetak para pelaku, Irma menyatakan jika e-KTP tersebut tidak berlaku.

"Saya tidak paham juga KTP seperti apa yang dibuat oleh para tersangka, karena semua dokumen kependudukan, yang boleh menerbitkan hanya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil," tegasnya.

"Ini mereka bisa ada NIK (Nomor Induk Kependudukan), NIK darimana?
Sementara NIK ini by sistem dari Jakarta (Kementerian Dalam Negeri)," ulas mantan Camat Tampan ini.

Untuk itu, Irma mengimbau warga agar tidak mudah terpengaruh dengan iming-iming yang dijanjikan oknum tertentu dalam pengurusan administrasi kependudukan (adminduk).

"Kalau ingin berurusan, urus langsung sama kita atau bisa juga melalui fasilitas online yang kita sediakan," pintanya.

"Jadi sekarang tidak ada yang sulit rasanya untuk mengurus dokumen kependudukan, karena kami bertekad membahagiakan masyarakat supaya bisa mendapatkan dokumen kependudukan," tutupnya menambahkan. (abd)