Betuah Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, belum ada wacana memberikan bantuan berupa sembako kepada warga di Kecamatan Tampan seiring dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) sejak 15 September kemarin.

Walikota Pekanbaru Firdaus menyatakan, saat ini pergerakan ekonomi di Kecamatan Tampan masih lancar karena warga masih tetap diperbolehkan beraktivitas di siang hari hingga pukul 21.00 WIB dengan catatan menerapkan protokol kesehatan.

"Jadi, (bantuan) diberikan bila betul-betul dibutuhkan. Saat ini masyarakat masih dapat produktif dengan menjalankan protokol kesehatan," ucap dia, Kamis (24/9/2020).

Disampaikan walikota, PSBM yang telah berjalan sejak 9 hari terakhir tidak berdampak terhadap perekonomian warga. Karena warga masih dapat produktif untuk memenuhi kebutuhan hidup pada siang hari. 

Untuk itu, bantuan berupa sambako seperti yang disalurkan pada PSBB beberapa waktu lalu baru akan diberikan jika pengaturan yang diberlakukan sudah berdampak terhadap perekonomian warga.

Pemerintah kota sendiri, lanjut dia, masih terus memantau dampak pandemi Covid-19 terhadap perputaran ekonomi. Baik itu pada wilayah yang menerapkan PSBM maupun yang tidak menerapkan. 

"Kalau sudah berusaha tidak bisa juga, mau tak mau pemerintah bantu. Itu maksudnya. Kita bukan lepas tangan, enggak. Tapi untuk membangun kemandirian itu," ucapnya.

Dalam evaluasi sepekan PSBM di Kecamatan Tampan, dikatakan walikota bahwa pelanggar protokol kesehatan cenderung menurun dari hari ke hari. Terkait PSBM lanjutan ia masih menanti masa inkubasi PSBM di kecamatan berakhir.

Sesuai jadwal yang ditetapkan, PSBM Kecamatan Tampan akan berakhir pada 28 September mendatang. Selama PSBM, aktivitas warga dibatasi mulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB. Bagi pelanggar akan diberikan sanksi teguran, tertulis, kerja sosial hingga membayar denda maksimal sebesar Rp5 juta. (abd)